Produk Mamin Indonesia Raih Potensi Transaksi USD1,11 Juta di Fine Food Australia 2024

: Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan/ foto: humas Kemendag


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 6 September 2024 | 06:09 WIB - Redaktur: Untung S - 173


Jakarta, InfoPublik – Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia yang ditampilkan dalam Fine Food Australia (FFA) 2024 berhasil memikat para buyer dan pengunjung. Pada hari ketiga pameran, Indonesia mencatat potensi transaksi sebesar USD1,11 juta atau setara dengan Rp17,02 miliar. FFA 2024 digelar di Melbourne Convention and Exhibition Centre pada 2-5 September 2024, dan menjadi pameran terbesar industri mamin di Australia, Selandia Baru, dan kawasan Asia Pasifik.

"Sejumlah pertemuan bisnis strategis berlangsung antara ekshibitor Indonesia dan para buyer dari Australia serta negara lain di Asia Pasifik. Pada hari ketiga, produk mamin Indonesia memukau dan berhasil mencatat potensi transaksi sebesar USD1,11 juta," ujar Christhophorus Barutu, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney, dalam siaran pers yang diterima oleh InfoPublik pada Kamis (5/9/2024).

Menurut Christophorus, hingga hari ketiga penyelenggaraan, total potensi transaksi dari ekshibitor Indonesia mencapai USD3,74 juta. "Pengunjung Paviliun Indonesia semakin banyak, dan kami optimis potensi transaksi akan terus meningkat," tambahnya.

ITPC Sydney telah memfasilitasi berbagai pertemuan bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan buyer Australia selama acara berlangsung. Pertemuan tersebut membahas peluang bisnis, tren pasar, dan kebutuhan spesifik pasar Australia terhadap produk makanan dan minuman dari Indonesia.

Christhophorus menekankan pentingnya pertemuan bisnis dalam pameran ini. "Pertemuan langsung dengan para buyer sangat penting untuk memahami kebutuhan pasar lokal dan menawarkan produk yang tepat," ujarnya. Melalui diskusi intensif, para ekshibitor Indonesia dapat membangun hubungan dagang jangka panjang dan meraih peluang transaksi yang signifikan.

Pada FFA 2024, enam ekshibitor Indonesia turut berpartisipasi, yaitu Sony Trading Pty Ltd, Oishi Trading Pty Ltd, PT Alam Scientia Asia, Orang Tua Group, PT Sekar Bumi, dan Laguna Group. Para buyer menunjukkan minat yang tinggi terhadap produk Indonesia seperti makanan ringan, makanan laut beku, produk makanan kesehatan berbasis rempah-rempah, dan minuman tradisional.

Peluang Ekspansi Pasar Internasional

Melalui pertemuan bisnis yang intensif, ekshibitor Indonesia tidak hanya mendapatkan peluang transaksi jangka pendek, tetapi juga membangun hubungan dagang jangka panjang dengan mitra baru di Australia. Christophorus optimistis bahwa potensi transaksi akan terus meningkat, terutama pada hari terakhir pameran.

"Kami optimis Indonesia akan mencatatkan transaksi yang lebih besar pada hari terakhir pameran, melihat hasil positif dari pertemuan bisnis dan minat tinggi dari buyer terhadap produk Indonesia," kata Christophorus.

Partisipasi Indonesia dalam Fine Food Australia 2024 tidak hanya memperkuat citra sebagai pemasok produk mamin berkualitas, tetapi juga membuka jalan bagi ekspansi pasar Indonesia di Australia dan sekitarnya. Ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional, terutama di sektor makanan dan minuman yang terus berkembang pesat.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 13 September 2024 | 11:53 WIB
Mendag Komitmen Dukung Pertumbuhan Industri Kakao Berkelanjutan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 13 September 2024 | 11:44 WIB
Mendag Zulkifli Hasan Dukung Pertumbuhan Industri Kakao dan Cokelat Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 13 September 2024 | 11:28 WIB
Kemendag Ungkap Strategi dan Rekomendasi Kebijakan Perdagangan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 12 September 2024 | 22:14 WIB
Mendag Temui Pelaku Usaha di Sektor Kakao, Dukung Industrinya Berkelas Global
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 12 September 2024 | 22:12 WIB
Indonesia Komitmen Jadi Bagian Industri Kakao Global Berkelanjutan dan Inklusif
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 12 September 2024 | 22:10 WIB
Bappebti Setujui Kontrak Berjangka Perpetual Aset Kripto untuk Dorong Inovasi