- Oleh MC KAB BALANGAN
- Jumat, 1 November 2024 | 19:02 WIB
: Director General FAO Dr. Qu Dongyu/Foto : BPMI Setpres
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 30 Agustus 2024 | 21:52 WIB - Redaktur: Untung S - 317
Jakarta, InfoPublik - Director General Food and Agriculture Organization (FAO) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dr. Qu Dongyu, menjelaskan alasan di balik pemberian penghargaan Agricola Medal kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, penghargaan ini diberikan atas peran besar Jokowi dalam mengatasi kelaparan dan menjaga ketahanan pangan, baik di Indonesia maupun di dunia.
"Selama lima tahun terakhir, Anda telah menunjukkan komitmen yang kuat dan dukungan yang konsisten terhadap tujuan utama FAO dalam memerangi kelaparan dan kemiskinan di seluruh dunia. Upaya Anda yang tanpa henti dalam mencapai ketahanan pangan di Indonesia, serta mengedepankan isu pertanian dalam agenda internasional, termasuk selama Kepresidenan Indonesia di G20, telah menjadi inspirasi bagi banyak individu dan negara lain," ujar Dr. Qu Dong Yu dalam sambutannya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Direktur Utama FAO tersebut menambahkan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan kepada tokoh dunia yang berperan signifikan dalam pengentasan kemiskinan, kelaparan, dan kekurangan gizi, terutama bagi anak-anak.
"Medali ini, yang dalam bahasa Latin merujuk kepada petani, dianugerahkan kepada tokoh-tokoh dunia yang telah menunjukkan upaya luar biasa dan berhasil dalam memajukan ketahanan pangan global, pengentasan kemiskinan, dan perbaikan gizi," tambahnya.
Presiden Jokowi, dalam sambutannya saat menerima penghargaan, menyampaikan apresiasinya dan mempersembahkan penghargaan tersebut kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya para petani.
"Agricola Medal ini kita persembahkan untuk seluruh petani dan masyarakat yang telah berkontribusi aktif dalam memperkuat sektor pertanian," ujar Presiden.
Presiden juga menekankan pentingnya kedaulatan dan kemandirian pangan sebagai kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa ditunda. Ia menegaskan bahwa negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat.
"Program ketahanan pangan merupakan prioritas pemerintah karena Indonesia sangat menyadari pentingnya kemandirian dan kedaulatan pangan, terutama di tengah berbagai ketidakpastian global," ungkap Presiden Jokowi.
Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono, serta Director General FAO Dr. Qu Dongyu.