Presiden Jokowi Resmikan Pasar Godean di Sleman yang Berkonsep Green Building

: Presiden Jokowi didampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Dirjen Cipta Karya PUPR meresmikan Pasar Godean di Kabupaten Sleman, Yogyakarta/Foto : Biro Komunikasi Publik PUPR


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Rabu, 28 Agustus 2024 | 14:39 WIB - Redaktur: Untung S - 247


Jakarta, InfoPublik – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pasar Godean yang telah diselesaikan pembangunannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Sleman, Yogyakarta pada Rabu (28/8/2024).

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi berpesan kepada para pedagang untuk senantiasa menjaga kebersihan pasar guna memberikan kenyamanan bagi pengunjung saat berbelanja. “Nyuwun tulung, dirawat, dijaga kebersihannya. Melayani pembeli dengan baik, pakai senyum,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan yang diterima InfoPublik.

Presiden juga mengungkapkan bahwa Pasar Godean pertama kali dibangun pada tahun 1980 dan pernah diperbaiki pada 1994. Revitalisasi pasar ini dimulai pada Mei 2023 dan selesai pada Juli 2024, dengan anggaran sebesar Rp89,89 miliar. "Dan sekarang, pasar ini telah selesai dibangun dan direvitalisasi total," ucap Presiden Jokowi.

Hadir mendampingi Presiden, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti menyampaikan bahwa desain Pasar Godean adalah hasil dari sayembara yang dilakukan pada tahun 2020 oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.

“Desain yang dihasilkan dari sayembara ini menjadi dasar pembangunan Pasar Godean dengan konsep green building. Ke depannya, pasar ini akan dijadikan percontohan untuk green building di Kabupaten Sleman,” ucap Diana.

Sejalan dengan pernyataan Presiden, Diana juga berharap Pasar Godean dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah, pedagang, dan pengunjung pasar itu sendiri. “Saya berharap pasar ini dapat dikelola dengan baik oleh Kabupaten Sleman, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk masyarakat,” tambah Diana.

Sebagai informasi, pembangunan Pasar Godean dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Daerah Istimewa Yogyakarta di bawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya. Pembangunan ini dilaksanakan oleh kontraktor PT Putera Jaya Andalan dengan manajemen konstruksi dari PT Retracindo Konsultan Indonesia.

Pasar Godean dibangun di atas lahan seluas 12.359 meter persegi (m2) dengan luas bangunan 14.988 m2 yang terdiri dari tiga lantai. Pasar ini mencakup 186 unit kios, 1.164 unit los, 31 unit los belut, dan 456 tiasaran, dengan total pedagang mencapai 1.837 orang.

Selain kios dan los, lingkup pembangunan Pasar Godean juga meliputi fasilitas seperti ramp disabilitas, toilet, mushola, pos pengaman, ruang laktasi, ruang pengelola, ruang sarana informasi komunikasi, dan ruang pos kesehatan.

Salah satu pedagang buah, Tuti Ningsih, mengapresiasi pembangunan Pasar Godean yang dilakukan oleh Kementerian PUPR. Ia berharap pasar yang baru ini dapat meningkatkan pendapatan dan perekonomian para pedagang serta memberikan kenyamanan bagi pengunjung. “Dengan adanya pasar yang baru ini saya berharap pendapatan dan perekonomian pedagang bisa lebih meningkat dan pengunjung juga bisa merasa nyaman sehingga lebih banyak yang datang. Terima kasih Kementerian PUPR,” ucapnya.

Turut hadir dalam peresmian ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Direktur Prasarana Strategis Essy Asiah, dan Kepala Balai Prasarana Permukiman (BPPW) DIY Jonny Zainuri Echsan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Minggu, 15 September 2024 | 08:32 WIB
Akhir 2024, Kementerian PUPR akan Bangun 30 Embung Tambahan di IKN untuk Konservasi Air
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Minggu, 15 September 2024 | 08:43 WIB
Embung di IKN Dukung Konservasi Air dan Ekosistem Hijau, Bukan hanya Estetika
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 14 September 2024 | 07:00 WIB
560 Unit Hunian ASN IKN Berkonsep Smart Home System Siap Fungsional
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 13 September 2024 | 14:53 WIB
DPR Setujui Tambahan Anggaran Kementerian PUPR Rp40,59 Triliun dalam RAPBN 2025