- Oleh MC KAB INDRAMAYU
- Sabtu, 23 November 2024 | 20:01 WIB
: Foto: Humas Kementan
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk mempercepat pencetakan sawah seluas satu juta hektare sebagai langkah strategis dalam memperkuat ketersediaan pangan nasional, terutama dalam menghadapi potensi darurat pangan. Program ini menjadi salah satu upaya penting untuk mencapai swasembada pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Meski demikian, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berharap pemerintah dapat menambah jumlah anggaran hingga Rp68 triliun untuk mendukung pencapaian target tersebut.
"Pemerintah bertekad untuk mencetak sawah seluas satu juta hektare. Karena itu, kami berharap ada tambahan anggaran. Dari Rp68 triliun tersebut, kami rencanakan untuk menggunakan sekitar 25 hingga 30 triliun rupiah untuk mencetak sawah," ujar Mentan usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (26/8/2024).
Menurut Mentan, pencetakan sawah ini sangat penting untuk mewujudkan swasembada pangan dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia. Langkah ini dianggap sangat strategis karena hampir semua negara di dunia saat ini tengah menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim dan gelombang panas global.
"Saya kira pencetakan sawah adalah langkah tepat untuk mengantisipasi kekeringan dan kekurangan pangan," katanya.
Selain itu, lanjut Mentan, pemerintah juga terus menyiapkan benih unggul sebagai elemen penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Pemrograman untuk transformasi dari pertanian tradisional menuju pertanian modern juga terus dilakukan.
"Benih unggul sangat penting, terutama untuk optimalisasi lahan. Yang juga tidak kalah penting adalah penggunaan alat dan mesin pertanian yang harus kita perbanyak. Pertanian modern adalah kebutuhan mutlak," jelasnya.
Sebagai informasi, pemerintah saat ini sedang berupaya keras untuk meningkatkan produksi pangan nasional dengan memperluas areal tanam (PAT) melalui program pompanisasi dan irigasi perpompaan. Program itu telah berlangsung sejak beberapa bulan lalu dan kini sudah merata di seluruh Indonesia.