Presiden Jokowi: Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Ketidakpastian Global, Tumbuh 5 Persen

: Presiden Joko Widodo saat menyampaikan Pidato Presiden RI Pada Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang Tentang APBN Tahun Anggaran 2025 Beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR di Jakarta, Jumat (16/8/2024)/ foto: Tangkapan YouTube Sekretariat Presiden


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 16 Agustus 2024 | 15:05 WIB - Redaktur: Untung S - 349


Jakarta, InfoPublik – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global, ekonomi Indonesia tetap stabil, dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada kisaran 5 persen. Hal ini disampaikan oleh Presiden dalam Pidato Penyampaian Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Tentang APBN Tahun Anggaran 2025 Beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna DPR di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, pada Jumat (16/8/2024).

"Alhamdulillah, walau diterpa banyak tantangan dan ketidakpastian kondisi politik dan ekonomi global, kita tetap stabil bahkan mampu tumbuh secara berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga di kisaran 5 persen," ujar Presiden Joko Widodo.

Presiden juga menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berada lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia, yang hanya mencapai 3,4 persen. "Lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4 persen," tambahnya.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyatakan bahwa pada 2023, nilai ekspor Indonesia mengalami peningkatan signifikan sebesar 70 persen, mencapai USD259 miliar. Neraca perdagangan Indonesia juga menunjukkan kinerja yang kuat, dengan surplus yang terus berlanjut.

"Nilai ekspor Indonesia naik lebih dari 70 persen, mencapai USD259 miliar di 2023. Neraca transaksi berjalan secara bertahap terus menguat dan neraca dagang selalu mencatat surplus selama 51 bulan terakhir," imbuh Presiden Jokowi.

Dalam rancangan RAPBN untuk 2025, Presiden menekankan pentingnya pembiayaan yang inovatif serta optimalisasi pendapatan negara. "RAPBN 2025 juga menekankan pada optimalisasi pendapatan, belanja yang berkualitas, dan pembiayaan yang inovatif," ujar Presiden.

Pidato ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, sekaligus mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkualitas melalui kebijakan yang inovatif dan strategis. Dengan fokus pada ekspor, optimalisasi pendapatan, dan pengelolaan belanja negara yang efektif, Indonesia diharapkan dapat terus tumbuh dan memperkuat posisinya di kancah ekonomi global.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 22 November 2024 | 23:28 WIB
Mendag Lepas Ekspor Adonan Roti ke Uni Emirat Arab
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Capai Rp475,13 Triliun
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 22 November 2024 | 06:59 WIB
SNI Award ke-19, Dorong Penerapan Standar Nasional untuk Kemajuan Industri Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 21 November 2024 | 08:35 WIB
Pertamina Dorong Pengembangan SDM dengan Membangun Gedung Sekolah di Karawang
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 19 November 2024 | 14:10 WIB
Pentingnya Percepat Pembangunan Ekonomi Inklusif di Kawasan Transmigrasi
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 19 November 2024 | 11:30 WIB
Kepala BKPerdag Dorong Strategi Baru Tingkatkan Ekspor Indonesia