Monitoring Bapanas di Pasar Laris Cibodas: 11 Komoditas Pangan Negatif dari Zat Berbahaya

: Kepala Pusat Data dan Informasi Pangan Bapanas Kelik Budiana bersama stakeholder pangan melakukan monitoring dan evaluasi pasokan dan harga pangan serta pengawasan keamanan pangan di Pasar Laris Cibodas Kota Tangerang, Provinsi Banten pada Kamis (8/8/2024)


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 9 Agustus 2024 | 20:32 WIB - Redaktur: Untung S - 298


Jakarta, InfoPublik – Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) bersama dengan stakeholders pangan melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terkait pasokan, harga, serta pengawasan keamanan pangan di Pasar Laris Cibodas, Kota Tangerang, Provinsi Banten pada Kamis (8/8/2024). Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan keamanan pangan bagi masyarakat sekitar.

Kepala Pusat Data dan Informasi Pangan Bapanas, Kelik Budiana, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kerjasama antara Bapanas dengan Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, BULOG Kantor Cabang Tangerang, dan Satgas Pangan. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa 11 komoditas pangan yang diuji di Pasar Laris Cibodas semuanya negatif dari zat berbahaya, memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.

“Dari hasil uji lab di Pasar Laris Kota Tangerang, 11 komoditas yang diuji semuanya negatif. Ini menunjukkan bahwa para pedagang taat dalam memenuhi standar keamanan. Kami dari Bapanas menghargai kerja keras rekan-rekan Dinas serta pihak terkait atas pembinaan yang dilakukan kepada para pedagang,” ujar Kelik dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Jumat (9/8/2024).

Kelik berharap sinergi itu dapat terus ditingkatkan dalam menjaga keamanan pangan serta memastikan stabilisasi pasokan dan harga pangan di berbagai pasar. Tidak hanya memastikan ketersediaan stok, tetapi juga memastikan bahwa pangan segar yang beredar aman untuk dikonsumsi masyarakat.

“Pangan yang aman sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Jika pangan dalam kondisi aman, konsumsi pangan masyarakat akan lebih baik, sehingga kesehatan terjaga dan produktivitas masyarakat meningkat,” tegas Kelik.

Kelik juga menambahkan bahwa pengawasan keamanan pangan akan dilakukan secara rutin. Tim khusus akan terus melakukan pengecekan secara acak di pasar-pasar. Jika ditemukan hasil positif adanya zat berbahaya, maka akan segera ditindaklanjuti dengan penelusuran dan pembinaan.

“Secara rutin ada tim khusus yang mengecek secara acak di pasar. Jika ditemukan hasil positif, maka akan ditindaklanjuti dengan penelusuran dan pembinaan. Kami terus mendorong kerjasama dari pihak-pihak terkait, termasuk para pedagang, untuk menjaga keamanan pangan bersama,” tambah Kelik.

Dari hasil uji cepat yang dilakukan, komoditas seperti cabai rawit, cabai merah besar, cabai merah keriting, bawang merah, bawang putih, tomat, dan wortel menunjukkan hasil negatif residu pestisida. Selain itu, uji cepat formalin pada daging ayam dan ikan kembung juga menunjukkan hasil negatif.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Muhdorun, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa harga dan pasokan pangan di pasar terpantau relatif stabil, meskipun terdapat beberapa komoditas yang fluktuatif.

“Kami rutin melakukan pemantauan harga di pasar, dan setiap minggu kami juga rutin melakukan pengujian sampel pangan segar. Apabila ditemukan cemaran zat yang tidak diperkenankan dalam pangan, maka akan segera ditarik dari peredaran,” jelas Muhdorun.

Berdasarkan hasil pemantauan, beberapa harga rata-rata komoditas pangan di Pasar Laris Cibodas adalah beras medium di kisaran Rp13.750 - 16.250 per kilogram (kg), daging sapi Rp130.000 per kg, gula pasir Rp18.000 per kg, telur Rp26.000 per kg, bawang merah Rp25.000 per kg, bawang putih Rp40.000 per kg, daging ayam Rp45.000 - Rp50.000 per kg, cabai merah keriting Rp50.000 per kg, dan Minyakita di kisaran Rp15.500 - Rp16.500 per liter.

“Kami berharap pangan yang dijual di Kota Tangerang aman untuk dikonsumsi masyarakat. Kami juga mengimbau kepada para pedagang dan produsen di Kota Tangerang untuk mematuhi ketentuan dalam menjual dan memproduksi pangan yang aman,” tutup Muhdorun.

Kegiatan monitoring, evaluasi harga pangan, dan pengawasan keamanan pangan ini dilaksanakan oleh Tim Gabungan dari Bapanas, Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Satgas Pangan, Pimpinan BULOG Cabang Kota Tangerang, BUMD Pengelola Pasar Kota Tangerang, UPT Pasar Laris Cibodas, serta Petugas Pengawas Keamanan Pangan dari Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) Pusat, OKKP daerah Provinsi Banten, dan OKKP daerah Kota Tangerang.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 23 Desember 2024 | 14:54 WIB
PPN 12 Persen tidak Berlaku untuk Beras Premium dan Medium Domestik
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 23 Desember 2024 | 14:42 WIB
Penyerapan Produksi Dalam Negeri Jadi Kunci Realisasi Swasembada Pangan
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 23 Desember 2024 | 14:10 WIB
Pemerintah Perkuat Ketersediaan CPP 2025, Dukung Realisasi Swasembada Pangan
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Senin, 23 Desember 2024 | 07:26 WIB
BPOM Pekanbaru Intensifkan Pengawasan Pangan Jelang Nataru
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Minggu, 22 Desember 2024 | 18:45 WIB
Pemerintah Siapkan Lima Prioritas Strategi AI untuk Kemajuan Indonesia
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 13:34 WIB
Wali Kota Ternate Pantau Stok dan Harga Sembako Jelang Natal dan Tahun Baru
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 20:22 WIB
Inflasi Terkendali: Pemprov Riau Jamin Ketersediaan Bahan Pokok
  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 11:15 WIB
GPM Kota Jambi Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru 2025