Kemenparekraf Gandeng BCA, BMKG, dan Grab untuk Majukan Pariwisata Indonesia

: Ilustrasi wisatawan berkunjung ke destinasi wisata di Indonesia. Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf


Oleh Untung Sutomo, Selasa, 23 Juli 2024 | 11:19 WIB - Redaktur: Untung S - 308


Jakarta, InfoPublik — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Grab untuk meningkatkan atraksi dan amenitas di destinasi wisata.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (22/7/2024), menjelaskan bahwa peningkatan atraksi dan amenitas di destinasi wisata memerlukan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.

“Sektor parekraf tidak bisa berdiri sendiri, kita harus berkolaborasi,” kata Nia Niscaya.

Nia menjelaskan bahwa tahun ini BCA kembali berkomitmen membina dan mendampingi Desa Wisata ADWI 2024. Selama penyelenggaraan ADWI sejak 2021-2023, BCA telah melakukan pendampingan kepada 15 desa wisata, antara lain Desa Wisata Pecinan Glodok di Jakarta, Desa Wisata Saba Budaya Baduy di Lebak, Jawa Barat, Desa Wisata Situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, Desa Wisata Semen di Blitar, Jawa Timur, dan Desa Wisata Pahawang di Lampung.

Kemudian Desa Wisata Dayun di Siak, Riau, Desa Wisata Silokek di Sijunjung, Sumatera Barat (Desa Wisata Binaan Bakti BCA), Desa Wisata Kampung Warna Warna Tigarihit di Simalungun, Sumatera Utara, Desa Wisata Kampung Melayu (Benua Melayu Laut) di Pontianak, dan Desa Wisata Malangga di Toli-Toli, Sulawesi Tengah.

Selain itu, juga Desa Wisata Edelweiss Wonokitri di Jawa Timur, Desa Wisata Prai Ijing Tebara di NTT, Desa Wisata Kakaskasen Dua di Tomohon, Sulawesi Utara, Desa Wisata Terong di Belitung, dan Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung di Sumatera Barat.

“Angka 15 ini jangan dilihat kecilnya, tapi ini menunjukkan komitmen yang jelas dan memberikan inspirasi untuk bersama-sama berkolaborasi, jadi kami berterima kasih kepada BCA,” kata Nia.

BCA juga berencana membawa Desa Wisata untuk berpartisipasi di ITB Berlin 2025. Bahkan, pada Juni 2024, BCA sudah memperluas akses pasar lima desa binaan dalam Bali Beyond Travel Fair (BBTF).

“Jadi inilah bentuk-bentuk komitmen dari BCA yang memberikan pemberdayaan kepada desa wisata, membuktikan ADWI tidak berhenti di situ saja, namun ADWI terus dipromosikan, dibina, termasuk terkait kolaborasi dengan BCA,” kata Nia.

Kolaborasi dengan BMKG di antaranya melibatkan penyusunan prakiraan cuaca berbasis dampak (Impact Based Forecast) sebagai rekomendasi aktivitas pariwisata untuk wisatawan dan industri pariwisata. Proyek percontohannya akan dilakukan di Labuan Bajo, NTT.

Selanjutnya, kolaborasi dengan Grab mencakup pembuatan fitur Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab yang menyediakan laman berisi ragam informasi lengkap seperti kontak darurat, daftar alamat kantor kepolisian dan kedutaan, rumah sakit, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan wisatawan saat terjadi kondisi darurat. Setelah Bali dan Jakarta, rencananya fitur ini akan hadir di Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Batam.

“Kita tidak menginginkan sesuatu terjadi, tetapi ketika itu terjadi ada langkah-langkah yang bisa kita lakukan,” kata Nia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 29 Oktober 2024 | 20:49 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum Perkuat Sinergi dengan DPR untuk Program 2024-2029
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 26 Oktober 2024 | 18:01 WIB
BMKG: Potensi Hujan Ringan di Wilayah Popayato Timur, Tolinggula, dan sekitarnya
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Kamis, 24 Oktober 2024 | 11:20 WIB
Cuaca Terik Melanda Sumbar, BMKG: Waspada Paparan Sinar Matahari Langsung