Indonesia Butuh Talenta Digital untuk Dongkrak PDB Nasional

: Wamenkominfo Nezar Patria (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 28 Maret 2024 | 02:53 WIB - Redaktur: Untung S - 149


Jakarta, InfoPublik – Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi nasional dinilai akan semakin meningkat, jika kebutuhan talenta digital yang mencapai sembilan juta orang pada 2023 bisa terpenuhi.

"Dan untuk yang digital talent kita membutuhkan sekitar sembilan juta orang di 2030 untuk bisa mendongkrak ekonomi digital tadi. Kontribusi ekonomi digital terhadap PDB bisa lebih tinggi kalau digital talent bisa kita siapkan dengan baik," ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria,  dalam keterangannya terkait Digital Economic Dialogue di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, seperti dilansir pada Rabu (27/3/2024). 

Menurut Nezar, saat ini ekonomi digital Indonesia belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDB karena masih belum menembus 10 persen, di bawah Vietnam, Singapura dan Thailand.

Padahal, kontribusi ekonomi digital di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Tiongkok sudah mencapai di atas 50 persen terhadap PDB.

"Kontribusi ekonomi digital kita untuk PDB masih kecil, belum begitu besar, masih di bawah 10 persen dibandingkan dengan negara-negara seperti AS, China yang sudah di atas 50 persen. Dengan negara-negara ASEAN sekali pun kontribusi kita juga masih di bawah Singapura, Vietnam dan di bawah Thailand," tuturnya.

Oleh karena itu, Pemerintah terus berupaya terus mencetak banyak talenta digital yang akan menggerakkan laju pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan menargetkan kurang lebih 50 juta orang untuk mengikuti Program Literasi Digital. 

Wamenkominfo optimistis Indonesia memiliki potensi besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN yang diproyeksikan mencapai US$1 triliun (sekitar Rp15,8 kuadraliun).

"Dan dari Indonesia sendiri itu berkontribusi hampir 40 persen sekitar US$366 miliar (sekitar 5,8 kuadraliun). Jadi kita bisa bayangkan bahwa kita adalah kekuatan yang besar di ASEAN," kata dia. 

Lebih lanjut Nezar mengatakan, Kementerian Kominfo juga berupaya keras mempercepat transformasi digital melalui penyediaan konektivitas yang memadai terutama untuk masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). 

Selain itu, Pemerintah juga tengah membangun pusat data yang akan dibutuhkan untuk memperkuat distribusi aliran dan pengolahan data. 

"Setelah itu, tentu saja sumberdaya manusia yang cakap. Karena kalau manusianya siap, saya kira interaksi yang dibantu oleh proses digitalisasi menjadi lebih mudah terutama untuk berbagai macam sektor terutama di sini sektor bisnis yang bisa menciptakan nilai-nilai ekonomi," pungkas Wamenkominfo. 

Turut mendangpingi Wamenkominfo Nezar Partia, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pengerapan dan Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kementerian Kominfo Bonifasius Pudjianto.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 26 April 2024 | 02:56 WIB
Menkominfo: Anak Muda Banyak Terdampak Judi Online
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 26 April 2024 | 00:54 WIB
Indonesia-Papua Nugini Jajaki Kerja Sama Sektor TIK
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 25 April 2024 | 23:49 WIB
Tantangan Pemberantasan Judi Online Lebih Berat daripada Offline
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 25 April 2024 | 22:45 WIB
KL Didorong Intensifkan Komunikasi Publik World Water Forum ke-10
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 25 April 2024 | 22:27 WIB
Satgas Pemberantasan Judi Online akan Berkolaborasi dengan Interpol
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 25 April 2024 | 05:50 WIB
Jepang akan Kembangkan 5G Open RAN di Indonesia