Indonesia Terus Berupaya Wujudkan Integrasi Kawasan

: Foto: Humas Ekon


Oleh Isma, Rabu, 27 Maret 2024 | 10:00 WIB - Redaktur: Untung S - 134


Jakarta, InfoPublik - Pertemuan Pleno Strategic Planning Meeting (SPM) kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang merupakan puncak rangkaian pertemuan SPM 2024 berlangsung di Kabupaten Tangerang pada 25 Maret 2024.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendengarkan laporan perkembangan kerja sama dan rencana program kerja tahun berjalan dari semua kelompok kerja, Joint Business Council (JBC), dan jaringan universitas (UNINET).

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi memimpin rangkaian pertemuan yang dihadiri oleh pejabat senior dari Malaysia, Thailand, dan Asian Development Bank (ADB) tersebut.

Pada sesi pembukaan, Indonesia selaku Chair mengapresiasi kinerja IMT-GT yang telah tumbuh lebih dari sepuluh kali lipat, mencapai USD405,7 miliar sejak didirikan tiga dekade lalu. Namun demikian, Indonesia menyerukan kesadaran bersama agar manfaat ekonomi di kawasan dapat dirasakan secara lebih merata oleh seluruh negara di kawasan.

”Subkawasan ini merupakan penghasil komoditas strategis, seperti karet dan kelapa sawit dengan potensi nilai investasi sebesar USD20,6 miliar. Pencapaian ini dapat dijadikan pemacu untuk menyusun strategi yang dapat menjawab tantangan dan peluang dinamika global dan megatren yang berkembang saat ini,” ujar Deputi Edi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Untuk menjawab tantangan masa depan, Indonesia mengusulkan integrasi Fora Kerjasama Sub-Kawasan dibawah ASEAN, yaitu IMT-GT, BIMP-EAGA, dan GMS yang diistilahkan dengan ASEAN BIG”. Integrasi ini penting untuk mendukung peningkatan rantai pasok dan logistik kawasan, serta sebagai pusat pengembangan sumber daya penting. Usulan ini disambut baik oleh pejabat senior dan meminta ADB untuk menyiapkan konsep implementasinya.

Guna memperoleh arahan lebih lanjut, para pejabat senior juga membahas beberapa proyek strategis yang sehari sebelumnya dibahas secara teknis di level sekretariat nasional, yakni di antaranya kemitraan IMT-GT dengan India yang sudah mencapai tahap implementasi, promosi IMT-GT Visit Year 2023-2025, serta optimalisasi potensi industri karet dengan implementasi program Rubber City.

Beberapa isu strategis dilaporkan oleh working group untuk mendorong integrasi  kawasan, di antaranya transportasi multimoda Dumai-Melaka, proyek platform digitalisasi IMT-GT Mall, rencana penandatanganan kerangka kerja sama CIQ, serta proyek kolaborasi antar akademisi (UNINET) dan pengusaha (JBC) untuk mengembangan Research & Development Center of Excellent. Tidak kalah pentingnya, yaitu inisiatif transaksi pembayaran lintas batas berbasis QR Code antar 3 (tiga) negara yang menjadi opsi pembayaran pameran UMKM yang digelar pada pertemuan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga mengusulkan terobosan untuk strategi ketahanan pangan dan digitalisasi dengan pelibatan semua Pemerintah Daerah di Sub-Kawasan.

Indonesia memaparkan keberhasilan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dalam pengendalian inflasi dan digitalisasi Pemerintah Daerah yang salah satunya dapat dimanfaatkan untuk kemudahan penyaluran bahan pangan saat dibutuhkan.

Pejabat senior menyambut baik gagasan kerja sama tersebut dan meminta Centre for IMT-GT Subregional Cooperation (CIMT) untuk menuangkan gagasan tersebut kedalam rencana kerja sama yang implementatif.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh 200 delegasi dari tiga negara IMT-GT yang terdiri atas perwakilan Kementerian/Lembaga penjuru, termasuk perwakilan dari Pemerintah Daerah, universitas, dan pengusaha.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Isma
  • Kamis, 28 Maret 2024 | 03:21 WIB
Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian Terkait Penetapan PSN