Pertemuan Energi Indonesia - Norwegia Hasilkan Sejumlah Poin Penting

: Ilustrasi - Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). ANTARA/HO-Kementerian ESDM


Oleh Eko Budiono, Rabu, 3 Juli 2024 | 10:12 WIB - Redaktur: Untung S - 366


Jakarta  InfoPublik - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Energi Norwegia, menyelenggarakan Pertemuan The 10th Indonesia-Norway Bilateral Energy Consultations (INBEC). 

Seperti dilansir laman Kementerian ESDM, Selasa (2/7/2024), pertemuan itu menghasilkan beberapa poin potensi kerja sama bidang energi terbarukan, elektrifikasi, CCS/CCUS atau  penangkapan dan penyimpanan emisi karbon, dan hidrogen.

Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM, Mirza Mahendra selaku Ketua Delegasi Indonesia, menyampaikan beberapa catatan penting sebagai rangkuman pertemuan INBEC, pertama pada bidang migas dan CCS. 

Menurut Mirza, Pemerintah Indonesia tengah mengembangkan bisnis serta menerbitkan peraturan dan perizinan usaha CCS. 

Mengingat Norwegia selangkah lebih maju dalam CCS, Indonesia memerlukan masukan dan diskusi lebih lanjut dengan Norwegia tentang cara menciptakan pasar dan memenuhi nilai ekonomi CCS.

"Kami mencatat bahwa Norwegia telah mampu mengkolaborasikan litbang, peran aktif pemerintah, dan antusiasme sektor bisnis. Indonesia ingin menggali pengalaman tentang CCS dari Norwegia," ujar Mirza di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Mirza mengatakan, Indonesia ingin menjalin kerja sama dengan Norwegia untuk mempelajari lebih lanjut tentang tata kelola minyak dan gas bumi.

Indonesia saat ini tengah merevisi undang-undang migas, dan perlu memasukkan aturan terkait CCS pada rancangan undang-undang tersebut.

Mirza  menyebutkan, salah satu Badan Usaha Milik Negara Indonesia yakni PT. Pertamina (Persero), dalam mengembangkan proyek CCS/CCUS juga menghadapi sejumlah tantangan.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong PT. Pertamina (Persero) bersama dengan Pemerintah mengeksplorasi lebih banyak diskusi dengan delegasi Norwegia tentang aspek komersial CCS/CCUS.

"Keahlian dan teknologi yang dimiliki Norwegia dalam pengembangan migas lepas pantai dapat menjadi pelajaran bagi Indonesia," sebutnya.

Dari sisi energi terbarukan, Indonesia sedang dalam proses mempersiapkan peta jalan dan rencana aksi hidrogen, mengembangkan lebih banyak potensi di bidang panas bumi dan mengeksplorasi potensi lainnya sebagai bagian dari langkah nasional menuju transisi energi.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 1 November 2024 | 16:44 WIB
Kementerian ESDM: Penyesuaian BBM Nonsubsidi Tidak Melewati Batas
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 1 November 2024 | 13:48 WIB
Pertamina Perluas Desa Energi Berdikari untuk Dukung Net Zero Emission 2060
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:47 WIB
Pertamina NRE Dukung Kegiatan Carbon Neutral Event untuk Kurangi Emisi Karbon
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 28 Oktober 2024 | 10:07 WIB
Pemprov DKI Jakarta Komitmen Kembangkan Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 26 Oktober 2024 | 22:15 WIB
Pertamina Pasang PLTS Atap 2,5 MWp di Kilang Balikpapan, Terbesar di Area Operasi
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:17 WIB
BRIN dan Bank Sampah Banjarnegara Ubah Sampah Plastik Jadi Energi Berkelanjutan
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 21:32 WIB
Indonesia Dukung Program ICAO Turunkan Emisi CO2 dari Sektor Penerbangan