- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 11 November 2024 | 14:17 WIB
: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan keynote speech pada G20 Bali GBFA-China-ASEAN-Capacity Building on Blended Finance melalui video conference pada Selasa (23/1/2024)/Foto: Dok Kemenko Marves
Oleh Baheramsyah, Selasa, 23 Januari 2024 | 20:54 WIB - Redaktur: Untung S - 258
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa Deklarasi Pemimpin G20 di Bali mengakui inisiatif Indonesia mengenai Global Blended Finance Alliance (GBFA), karena itulah GBFA akan menjadi organisasi internasional.
GBFA dilaksanakan sebagai prinsip-prinsip G20 untuk pendanaan campuran atau blended finance guna membantu negara-negara berkembang mempercepat dan meningkatkan investasi untuk aksi iklim dan SDGs, serta SDG Indonesia One Platform yang juga diakui dalam Deklarasi Pemimpin ASEAN. Platform tersebut telah berhasil mengumpulkan lebih dari 62 proyek dengan komitmen USD$3,19 miliar.
Menko Marves Luhut menyampaikan bahwa pembentukan Sekretariat G20 Bali GBFA akan diresmikan menjadi organisasi internasional pada side event World Water Forum (WWF) KE-10 Mei 2024 mendatang.
“G20 Bali GBFA bukan sekedar organisasi biasa, melainkan sebuah gerakan. Hal ini diperlukan untuk menjembatani kesenjangan pendanaan guna meningkatkan aksi iklim dan mencapai tujuan SGD. Ini juga akan mendukung South-South Cooperation dan Archipelagic Island States,” ungkap Menko Marves Luhut saat memberikan keynote speech pada G20 Bali GBFA-China-ASEAN-Capacity Building on Blended Finance melalui video conference pada Selasa (23/1/2024).
Dalam hal itu, Menko Marves Luhut menilai bahwa GBFA G20 Bali penting untuk Indonesia dalam pengentasan kemiskinan dan dapat meningkatkan pengetahuan masa depan melalui teknologi Artificial Intelligent.
Di samping itu, Indonesia-Tiongkok memiliki hubungan jangka panjang yang sangat baik. Investasi Tiongkok telah mengalir ke berbagai sektor di Inodnesia dan mendorong pembangunan dan pertumbuman ekonomi Indonesia, “Ketertarikan Tiongkok untuk melibatkan ASEAN dalam mendukung G20 Bali GBFA sangatlah signifikan. China Development Bank juga telah bermitra dengan THK dalam blended finance,” katanya.
Pemerintah Indonesia dengan dukungan negara-negara IPG dan mitra THK bergotong royong untuk mewujudkan transisi energi, infrastruktur yang berkelanjutan, pengelolaan limbah, pangan regeneratif dan penggunaan lahan, hutan bakau, Blue Halo S dan rumput laut, ekowisata, serta bidang kesehatan.
Aliansi G20 Bali GBFA akan menjadi organisasi internasional yang selaras dengan peta jalan Kerta New Era Bali. Sebagaimana yang disampaikan Menko Luhut, bahwa kolaborasi, penyelarasan kebijakan, dan studi kasus di negara-negara berkembang akan dilakukan melalui kemitraan bank dun, ADB, OECD. Adapun pembentukan Sekretariat G20 Bali GBFA akan diumumkan pada side event WWF ke-10 di Bali pada Mei mendatang.
“GBFA G20 Bali – Tiongkok – ASEAN Capacity Building on Blended Finance merupakan pembukaan kegiatan GBFA G20 Bali. Dengan pemahaman bersama mengenai mekanisme blended finance, dan komitmen yang kuat untuk bergerak, bersama-sama kita dapat membuka jalan menuju pembangunan yang lebih berketahanan, inklusif, dan berkelanjutan,” tutur Menko Marves Luhut.
Kilas balik pada dua tahun lalu, Indonesia sukses menjadi tuan rumah Presidensi G20 dan ASEAN pada tahun 2023. Menko Marves Luhut B. Pandjaitan menyampaikan berkat dua acara internasional tersebut, Indonesia menunjukkan komitmen untuk membina kerja sama internasjonal, mengatasi tantangan global, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.