- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 21 November 2024 | 15:30 WIB
: Mendes PDTT Abdul Halim ISkandar Menerima Peneliti Ahli Utama BRIN Siti Zuhro (Angga/Humas Kemendes PDTTT)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 6 Desember 2023 | 05:44 WIB - Redaktur: Untung S - 174
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi penyediaan data untuk mempercepat pembangunan desa.
"Dalam membangun desa, kita butuh kolaborasi. Karena tidak mungkin Kemendes PDTT menangani sendiri 75 ribu lebih yang butuh sentuhan. Makanya, kita punya Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) dan dan menjalin kerjasama dengan kementerian dan lembaga dengan programnya masing-masing," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi(Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam keterangannya terkait kedatangan peneliti Ahli Utama BRIN, Siti Zuhro, bersama peneliti BRIN lainnya di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, seperti dikutip pada Selasa (5/12/2023).
Menteri Abdul Halim menyatakan pihaknya sangat mendukung kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka percepatan pembangunan desa, termasuk dengan BRIN.
Kerja sama dengan BRIN dinilai penting untuk menindaklanjuti rancangan Kemendes PDTT terkait pembangunan berbasis masalah desa berbasis keinginan.
"Makanya, kita munculkan gagasan Sustainable Development Goals (SDGs) desa itu supaya mendetilkan masalah di desa itu ada landing-nya. Kita kuatkan data dan membuat perencanaan pembangunan di desa itu berbasis data," jelasnya.
Dengan dukungan dan kolaborasi ini, Kemendes PDTT dan BRIN akan mengunjungi Desa Laramo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mengkaji rancangan berbasis data itu.
"Pertemuan ini tentu sangat bermakna bagi pola pembangunan di desa. Demi kebersamaan dengan BRIN, kita agendakan untuk ke Konawe Utara, " imbuh dia.
Sementara itu, Siti Zuhro mengatakan saat ini pihaknya sedang membina Desa Laramo di Konawe Utara untuk menjadi desa inovasi yang bisa berkompetisi hingga tingkat internasional.
Desa ini menjadi sasaran BRIN karena belum tersentuh dan belum diberikan pemahaman tentang pembangunan desa.
"Kami eksekusi Desa Lamaro. Kami ajak bergerak cepat pembangunan desa di sana selama tiga bulan hingga Desember 2023 ini. Kami ingin jadikan desa percontohan di sana," katanya.
Menurut Siti, masyarakat dan Kepala Desa Lamaro terus menumbuhkan semangat agar desanya maju dan berkembang.
Hal ini terlihat dari partisipasi masyarakatnya dengan nuansa gotong royongnya yang cukup tinggi .
"Kita dorong tempat kosong dibangun rumah inovasi, kami ciptakan pasar kaget desa inovasi untuk menggerakkan ekonomi di Desa Lamaro. Bahkan, kantor desa sempat mangkrak kita hidupkan kembali dengan dicat dan dirapikan," kata Siti.
Selain itu, BRIN telah melakukan pelatihan dalam memanfaatkan sejumlah potensi yang ada di Desa Lamaro seperti pelatihan pengolahan cengkeh, pengolahan sagu dan lainnya.
Oleh karenanya dia sangat optimistis Desa Lamaro bisa turut berkompetisi di tingkat nasional hingga internasional jika mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kemendes PDTT.
"Dengan kolaborasi, percepatan pembangunan di desa akan segera terwujud dengan cepat," ujarnya optimistis.
Turut dihadir dalam acara ini Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid, Dirjen PDP Kemendes PDTT Sugito, Kepala BPSDM Kemendes PDTT Lutfiyah Nurlaela, Kepala BPI Kemendes PDTT Ivanovich Agusta dan Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen PPDT Kemendes PDTT Rafdinal.