SCI Usulkan Isu Logistik Diangkat di Topik Debat Capres-Cawapres 2024

: CEO SCI Setijadi/Foto: SCI


Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 30 November 2023 | 17:34 WIB - Redaktur: Untung S - 165


Jakarta, InfoPublik - Supply Chain Indonesia (SCI) mengharapkan agar isu sektor logistik perlu menjadi salah satu topik dalam Debat Capres-Cawapres 2024 yang akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini mencatat perekonomian Indonesia pada Triwulan III-2023 tumbuh 4,94 persen (year on year/y-on-y) dan 5,05 persen (c-to-c). Hal ini terjadi di tengah perlambatan perekonomian global, perubahan iklim, dan penurunan harga komoditas ekspor unggulan.

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 diproyeksikan tumbuh melambat dari 2022. Sementara itu, negara berkembang diproyeksikan tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi global dan negara maju.

CEO Supply Chain Indonesia, Setijadi menyatakan, sektor logistik berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Sektor logistik juga sangat diperlukan dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat serta daya saing produk dan komoditas nasional yang semakin penting dalam era globalisasi.

"Oleh karena itu, perlu diketahui visi para Capres-Cawapres 2024 dalam memperbaiki dan mengembangkan sektor logistik Indonesia dalam upaya membangun perekonomian Indonesia tidak hanya untuk lima tahun ke depan, namun untuk jangka waktu lebih lama lagi," ujar Setijadi sebagaimana dikutip InfoPublik pada Kamis (30/11/2023).

Pengembangan sektor logistik juga bisa salah satu upaya penting meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan perekonomian wilayah yang masih didominasi wilayah Jawa dan Sumatera.

BPS mencatat, kontribusi kedua wilayah itu terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Triwulan III-2023 berturut-turut sebesar 57,12 persen dan 22,16 persen. Kontributor berikutnya adalah wilayah Kalimantan (8,08 persen), Sulawesi (7,25 persen), Bali-Nusa Tenggara (2,80 persen), serta Maluku dan Papua (2,59 persen).

"Untuk mendorong pertumbuhan wilayah-wilayah itu, diperlukan strategi mengembangkan sistem logistik dengan paradigma ship promotes the trade, di samping paradigma ship follows the trade di wilayah-wilayah yang relatif sudah maju," ucap Setijadi.

Sektor logistik juga membutuhkan strategi Capres-Cawapres yang handal dalam mengatasi berbagai persoalan yang bersifat multidimensi, multisektoral, dan multi-stakeholders, seperti masalah biaya logistik Indonesia tergolong tinggi. Selain itu, Logistics Performance Index (LPI) Indonesia pada tahun ini turun 17 peringkat dibandingkan lima tahun lalu, yaitu pada peringkat 63 dari total 139 negara.

Setijadi menambahkan bahwa selain berbagai hal di atas, capres-cawapres juga diharapkan mempunyai pandangan strategis mengenai tiga isu utama persoalan logistik, yaitu revisi atas Perpres 26/12 tentang Cetak Biru Pengembangan Logistik Nasional (Sislognas), pembentukan UU Logistik, dan pembentukan lembaga permanen bidang logistik.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 2 Desember 2024 | 15:37 WIB
Pemerintah Intensifkan Pengendalian Inflasi Melalui GPM dan SPHP Mobile
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 2 Desember 2024 | 15:32 WIB
Menaker Resmikan Kick Off Quick Wins Pelatihan Vokasi dan Kewirausahaan Banten
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 2 Desember 2024 | 13:30 WIB
Ketua DEN Luhut Peringatkan Risiko Ekonomi Global di Era Kedua Trump
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 29 November 2024 | 20:32 WIB
Menko Pangan Tegaskan Transformasi Bulog Jadi Badan Otonom
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 29 November 2024 | 20:00 WIB
Kementerian PU Siagakan Satgas Jelang Puncak Musim Hujan dan Nataru 2024/2025