:
Oleh Baheramsyah, Rabu, 7 September 2022 | 11:49 WIB - Redaktur: Untung S - 1K
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Merves), Luhut B. Pandjaitan, mengapresiasi inovasi yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat menuju pemerintahan yang kreatif dan adaptif memanfaatkan sistem informasi digital dalam manajemen pemerintahannya.
Pasalnya, belum banyak pemerintah daerah yang berani melakukan lompatan dan keluar dari kebiasaan selama ini.
"Sehingga apa yang telah diinisiasi oleh Bupati beserta jajarannya di sini bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia," kata Menko Luhut dalam sambutannya yang dibacakan Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti, pada Sharing Session Sumedang Digital Transformation di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (6/9/2022).
Menurut Menko Luhut, melalui inovasi dan transformasi digitalisasi ini Kabupaten Sumedang berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga 50 persen di 2021 dan meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah dari rangking 28 ke rangking 1 di Jawa Barat. Karena itu, capaian dari langkah transformasi ini harus konsisten dijalankan.
"Pemanfaatan teknologi digital dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent) saat ini memang telah menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindarkan. Kita harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) serta infrastrukturnya. Digitalisasi berlangsung tidak terbatas pada optimasilasi peran ASN, namun juga penajaman proses pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan proses knowledge management," ujarnya.
Menko Luhut menjelaskan bahwa dampak dari berbagai kebijakan inovatif dengan memanfaatkan digitalisasi akan dirasakan langsung solusi atas permasalahan daerah yang selama ini terjadi. Terobosan ini akan mendapatkan kepercayaan dari rakyat dan berbagai stakeholders sehingga mendorong lahirnya partisipasi serta kolaborasi ditingkat daerah hingga desa.
"Saya juga mengapresiasi program penguatan SDM melalui inisiatif Happy Digital Talent Development Program yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Unity in Diversity," ujarnya.
Program tersebut, kata Menko Marves, telah terbukti memberikan penguatan untuk transformasi digital serta membangun pola kepemimpinan dan cara berpikir yang mendasar yaitu Sistem, Desain, dan Komputasional. Konsep itu telah mampu mengintegrasikan kecerdasan intelektual, hati, dan gotong-royong dan diperkuat dengan kompetensi kepemimpinan, manajerial, serta teknis yang mumpuni.
Aspek itu dipandang Menko Marves telah menjadi satu lompatan yang baik dalam penciptaan ekosistem digital yang kondusif, inklusif, kreatif, dan adil yang dapat menciptakan aktivitas-aktivitas ekonomi yang bertanggung jawab secara sosial, ekologis, dan spiritual.
"Saya yakin, dengan pola-pola penguatan seperti ini akan semakin mengakselerasi pencapaian visi Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur, dengan salah satu pilarnya adalah kualitas manusia yang unggul serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," ungkapnya optimis.
Selain itu, Menko Luhut juga berharap apa yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumedang ini dapat memberikan inspirasi untuk kolaborasi dan dukungan yang lebih kuat guna menghadapi tantangan global dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan aksi lokal. Khususnya menjadi contoh yang baik bagi pemerintah kabupaten/kota di Indonesia dalam menjalankan pemerintahannya.
Senada dengan Menko Marves, Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti, juga mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan dan dilaksanakan Kabupaten Sumedang selama ini untuk perubahan-perubahan yang positif.
"Itu suatu yang tidak biasa, tidak banyak pemerintahan daerah yang punya inisiasi dan mau melaksanakannya dan ini menjadi contoh," kata Deputi Nani yang hadir langsung.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan ikut senang dan bangga atas apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumedang selama ini dengan inovasi dan terobosannya.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat selalu mendukung terhadap inovasi dan gerakan ke arah yang lebih baik dalam setiap kepemimpinan di mana dan kapanpun, termasuk di Kabupaten Sumedang," kata Uu yang hadir dalam kesempatan ini.
Uu menyampaikan bahwa menjadi pemimpin saat ini memang sangat berat karena berbeda dengan 10-20 tahun lalu. Kini tuntutan masyarakat kepada pemerintah sangat luar biasa di era digitalisasi maupun era millennial saat ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sumedang atas inovasinya yang sangat luar biasa. Saya sangat bangga karena inovasi dan terobosannya sangat luar biasa," ujarnya.
Uu juga menyatakan Pemprov Jabar akan selalu mendukung setiap inovasi dan terobosan yang positif.
“Kalau bupati hebat, Jabar pun ikut hebat. Kalau Sumedang maju, Jabar juga ikut maju," tambahnya.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, menyampaikan bahwa Sumedang merupakan salah satu kota di Jabar yang memiliki 1,2 juta penduduk. Sumedang terdiri dari 26 kecamatan terbagi ke dalam 270 desa dan tujuh kelurahan.
"Selain banyak tempat wisata yang indah, kini Sumedang menuju pemerintahan berkelas," ungkap Dony.
Dony menuturkan dalam membuat sebuah kebijakan atau keputusan selalu memanfaatkan keberadaan digital atau teknologi. Kini, Sumendang sudah memiliki banyak aplikasi digital untuk memudahkan dan meningkatkan pendidikan atau pelayanan publik kepada seluruh masyarakat Sumedang. "Saya harap kita bisa berkolaborasi," harapnya.
Pada Sharing Session Sumedang Digital Transformation ini Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti, mewakili Menko Marves Luhut B. Pandjaitan, Menteri Kerja Sama Pembangunan Denmark, Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, serta rombongan juga melalukan peninjauan ke Command Center Sumedang.
Itu merupakan rangkain acara untuk melihat transformasi digital di Sumedang dengan berbagai aplikasi di antaranya penanganan kemiskinan, stunting, SAKIP Desa, Ma Uneh, dan aplikasi lainnya.