Menperin Serahkan Alat Industri ke Ponpes

:


Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 22 Mei 2018 | 09:01 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 429


Jakarta, InfoPublik – Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto secara simbolis menyerahkan  mesin  dan  peralatan  produksi roti kepada Pondok Pesantren (Ponpes) Hajjah Nuriyah Shabran serta mesin dan peralatan pengelasan kepada Ponpes Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta.

“Mesin pembuat roti ini kami berikan salah satunya untuk mendorong penumbuhan wirausaha industri  berbasis kuliner. Untuk pesantren lainnya, kami juga fasilitasi bantuan peralatan lain, tergantung  kebutuhan dan permintaannya,” kata Airlangga dalam keterangannya yang diterima Selasa (22/5).

Dijelaskannya, sebagai pilot project yang dimulai pada tahun 2017, program Santripreneur yang telah dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur, meliputi Pondok Pesantren Sunan Drajat di Kabupaten Lamongan dan Pondok Pesantren Lirboyo di Kota Kediri. Seiring pelaksanaan program Santripreneur tersebut, Kemenperin memiliki dua model dalam pengembangannya, yaitu Santri Berindustri dan Santri Berkreasi.

Santri Berindustri merupakan upaya pengembangan unit industri yang telah dimiliki oleh ponpes maupun penumbuhan unit industri baru yang potensial. Langkah ini diharapkan mendorong unit industri tersebut menjadi tempat magang para sumber daya manusia di lingkungan pesantren.

Sedangkan, model Santri Berkreasi merupakan program kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan potensi kreatif para santri maupun alumni yang terpilih dari beberapa ponpes untuk menjadi seorang profesional di bidang seni visual, animasi dan multimedia sesuai standar industri saat ini.

Pada tahun 2018,Kemenperin melalui Direktorat Jenderal IKM telah melakukan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Produk IKM Makanan Ringan di Pondok Muhammadiyah Hajjah Nuriyah ShabranSurakarta, Bimtek IKM Pengelasan di Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, dan Bimtek Pengolahan Limbah Plastik di Ponpes Hidayatul Mubtadiin Lirboyo.

Selanjutnya, Bimtek Penumbuhan Wirausaha Baru IKM Busana Muslim di Ponpes Al-Quran Al Falah Bandung, Bimtek Perbengkelan Roda Dua di Ponpes Suryalaya Tasikmalaya, Bimtek Pengembangan Unit Usaha Pengolahan Roti di Ponpes Fathiyyah Al Idrisiyyah Tasikmalaya, Bimtek IKM Perbengkelan Roda Dua di Ponpes Buntet Cirebon.

Juga dilaksankan Bimtek Pengembangan Unit Usaha Kopi di Ponpes Al Ittifaq Bandung dan Bimtek Pupuk Organik Cair di Ponpes Saung Balong, Majalengka.“Program pelatihan berupa Bimtek tersebutdilaksanakan guna menciptakan SDM yang kompeten dan profesional sesuai kebutuhan industri dalam mendukung kemandirian ekonomi nasional,” ungkap Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih.

Gati mengatakan, sudah saatnya pondok pesantren memperkaya perannya menjadi lebih besar lagi yaitu sebagai pusat inkubasi dakwah berbasis kewirausahaan. “Pesantren diharapkan mampu mencetakentrepreneur berbakat yang tidak hanya bisa berdakwah kepada umat, namun juga menyejahterakan umat dalam menciptakan banyak lapangan pekerjaan,” jelasnya.

Dalam mendukung implementasi industri 4.0, lanjut Gati, pondok pesantren berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan industri di Indonesia terutama melalui pemberdayaan UMKM dan penguasan teknologi.