:
Oleh Tri Antoro, Sabtu, 8 Juli 2017 | 16:36 WIB - Redaktur: Juli - 312
Jakarta, InfoPublik - Dalam mewujudkan tarif listrik yang terjangkau oleh masyarakat diperlukan campur tangan pemerintah untuk memperoleh bahan baku pendukung utama pembangkit listrik dengan harga lebih murah.
Kepala Satuan Komunikasi PLN I Made Suprateka menjelaskan, saat ini perusahaannya kesulitan mendapatkan harga yang relatif murah bagi bahan baku pendukung listrik lainnya seperti batu bara dan gas. Saat ini untuk mendapatkan dua hal itu harga yang diperlukan relatif lebih besar, sehingga PLN lebih menggunakan bahan baku jenis lainnya.
"Ada kepastian harga dari pemerintah, bagaimana energi bisa diatur dengan baik, ini 80 persen terhadap produksi listrik. Perlu dukungan kebijakan pemerintah," ujar I Made Suprateka di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (8/7).
Dia melanjutkan, keadaan saat ini penggunaan batu bara dan gas bukan menjadi opsi yang tepat, karena harga yang harus dibeli oleh PLN itu harga pasaran yang cenderung mahal. Akibatnya, pilihan menggunakan kedua bahan tersebut cenderung diabaikan oleh PLN.
"PLN kalau membeli batu bara dan gas sesuai dengan pasaran sulit. Inginnya membayar Cost plus-plus baru yang tidak semahal harga pasaran," kata dia.
Senada dengan hal diatas, Direktur Indef Enny Sri Hartati menerangkan, bahan baku yang dipakai PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik sebaiknya dapat kompetitif. Sehingga perlu dukungan pemerintah dalam mendorong PLN mendapatkan harga yang lebih murah dari pasaran.
"Kalau ada komitmen bagaiman PLN harus mendapatkan support bbm, gas dan batu bara itu langsung. Tergantung sinergi dan komitmen bersama," kata Enny.