:
Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 2 Mei 2017 | 17:11 WIB - Redaktur: Elvira - 4K
Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Haris Munandar mengatakan Industri 4.0 mengacu pada peningkatan otomatisasi, machine-to-machine dan komunikasi human-to-machine, artificial intelligence, serta pengembangan teknologi berkelanjutan.
Menurutnya, kebutuhan investasi dalam implementasi Industri 4.0 didasarkan pada empat faktor penggerak.
“Yaitu Peningkatan volume data, daya komputasi dan konektivitas; Kemampuan analitis dan bisnis intelijen; Bentuk baru dari interaksi human-machine, seperti touch interface dan sistemaugmented-reality; serta Pengembangan transfer instruksi digital ke dalam bentuk fisik, seperti robotik dan cetak 3D,” katanya di Jakarta, Selasa (2/5).
Sementara itu, Kemenperin juga terus mendorong kesiapan industri nasional menghadapi babak Industri 4.0 dengan berbagai upaya, yaitu Pemberian insentif kepada pelaku usaha padat karya berupa infrastruktur industry; Kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam optimalisasi bandwidth; Penyediaan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS) yang memudahkan integrasi data untuk membangun industri elektronik; Penyiapan SDM industri melalui pendidikan vokasi yang mengarah pada high skill (engineer); Meningkatkan keterampilan SDM industri yang dominanlow/middle ke level high skill.
Kemenperin juga tengah mengidentifikasi kesiapan seluruh sektor industri di Indonesia untuk mengimplementasikan sistem Industri 4.0 dalam aktivitas industrinya.
“Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, akan disusun peta jalan dan rencana strategis implementasi sistem Industri 4.0 pada sektor industri nasional untuk beberapa tahun kedepan, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang,” jelas Haris.
Lebih lanjut, kata Haris, komitmen yang kuat dan konsistensi dari seluruh stakeholders dalam berbagai fokus area dibutuhkan untuk memaksimalkan kemampuan dalam transformasi digital industri 4.0. Produksi yang berkelanjutan, penyediaan tenaga kerja ahli dan peningkatan litbang industri adalah visi untuk memperkuat produksi barang dan jasa industri nasional.