:
Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 22 April 2017 | 21:17 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 584
Jakarta, InfoPublik - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) tengah melakukan investigasi untuk mengetahui insiden KM Wilis saat dalam poses sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (21/4).
Nakhoda KM Wilis, Benia Adrian, merupakan nakhoda berpengalaman dan dengan kecakapanya dapat menghindari kejadian lebih fatal, namun demikian peristiwa benturan ini mengakibatkan kapal Safari VII (cruise kayu) yang berada di depannya, kapal ikan Jepang, Ryoyoshimaru yang sandar di depan Sea Safari VII mengalami kerusakan.
Tidak ada korban dalam insiden ini, dan PT Pelni (Persero) akan menanggung perbaikan atas kerusakan kapal yang dialami oleh dua kapal tersebut dan sudah dikoordinasikan oleh Kacab Bali.
Manajer PR dan CSR PT Pelni, Akhmad Sujadi pada Sabtu (22/4) mengatakan, KM. Wilis telah melanjutkan perjalanan ke Badas-Waingapu-Labuanbajo-Ende-Kupang pada Jumat (21/4) pukul 19.00.
Dari laporan lapangan, saat insiden terjadi, KM Wilis tengah dalam posisi sandar dan sedang melakukan manuver untuk merapatkan badan kapal ke sisi dermaga. Saat kapal sudah dalam posisi yang benar, air pasang sehingga kapal terdorong maju oleh arus dan membentur Safari VII dari belakang, yang selanjutnya Safari VII membentur Ryoyoshimaru, juga dari belakang.
KM Wilis merupakan kapal dengan kapasitas 500 orang yang pada saat kejadian mengangkut 64 ABK dan 46 penumpang dari Bima, Nusa Tenggara Barat. PT Pelni memastikan tidak ada perubahan jadwal akibat insiden ini dan perjalanan KM Wilis tetap berjalan sesuai jadwal untuk menuju Bima.