Menteri ESDM: Tahun Depan Penyaluran Subsidi Elpiji 3 Kg Menggunakan Kartu

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 13 April 2017 | 15:49 WIB - Redaktur: Elvira - 866


Jakarta, InfoPublik – Pemerintah berencana mengubah sistem penyaluran bantuan subsidi energi gas elpiji menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) pada Januari 2018.

Dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dan Bank Indonesia (BI) telah menyepakati kerja sama dalam penyaluran bantuan subsidi gas 3 Kg tersebut.

"Saya sudah anjurkan ke rekan menteri terkait, ke Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) kalau bisa 1 Januari 2018," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan di Jakarta, Kamis (12/4).

Menteri Jonan mengatakan, penyaluran subsidi gas menggunakan kartu bertujuan agar subsidi tepat sasaran dan tidak mengeluarkan banyak biaya karena penyaluran secara langsung membutuhkan banyak sumber daya manusia untuk mengerjakannya.

Menurutnya, bila penyaluran tidak diubah ke KKS maka alokasi anggaran untuk subsidi Elpiji 3 kg akan membengkak.

"Alokasi anggaran tahun ini Elpiji Rp20 triliun, kami khawatir kalau ini dilepas seperti begini itu prediksi kami di akhir tahun ini saja bisa bengkak jadi Rp 30 triliun. Kalau dibiarkan tahun depan jadi Rp 40 triliun, di samping harga Elpiji dunia bergerak naik pada saat ini," ujarnya.

Tidak hanya penyaluran gas elpiji, untuk subsidi listrik juga rencananya akan dilakukan secara nontunai. Akan diterapkan kepada bantuan subsidi pengguna listrik untuk daya 450 volt amepre (VA) dan sebagian pengguna 900 VA.

Data karakteristik dan jumlah penerima subsidi akan terus diperbarui Kementerian ESDM dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

"Yang subsidi 450 VA itu kita berikan ke 23,5 juta pelanggan, dan 900va tinggal 4,5 juta dari angka 25 juta pelanggan," kata Jonan.

Mengenai perbankan yang menjadi mitra penyaluran bantuan non tunai tersebut rencananya masih mencakup bank-bank milik negara yakni BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN. Namun, ke depannya, dengan pembangunan sistem pembayaran yang sudah interkoneksi dan interoperabilitas, tidak menutup kemungkinan untuk bank lain dapat berpartisipasi.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BI dan KESDM merupakan langkah awal, dan penyaluran bantuan elpiji 3 kg secara non tunai.

"Mekanisme penyaluran bantuan akan terdiri dari empat tahapan utama yaitu registrasi atau pembukaan rekening, edukasi dan sosialisasi, penyaluran, serta penarikan dana atau pengambilan subsidi di gerai bank penyalur yang telah ditentukan, seperti agen bank dan ATM," tambahnya.

Nantinya untuk bantuan non tunai Elpiji 3 kilogram, masyarakat penerima bantuan akan menggunakan KKS yang sudah diisi saldo. Dengan demikian, subsidi yang diberikan pemerintah, bukan lagi dengan pengurangan harga tabung elpiji tiga kilogram, namun melalui saldo tersebut.

"Sehingga pembelian Elpiji Rp31 ribu, masyarakat akan keluarkan kartu yang akan didebit sebesar Rp16 ribu. Jadi masyarakat cukup membayar Rp15ribu," ujar Agus.