:
Oleh Baheramsyah, Kamis, 16 Februari 2017 | 16:58 WIB - Redaktur: Juli - 584
Jakarta,InfoPublik - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi jagung nasional tahun 2017 mencapai 17 juta ton, untuk mencapai target tersebut pemerintah terus meningkatkan sinergi dengan pihak swasta dan petani, serta berupaya menambah luas lahan tanam.
"Peningkatan produksi terjadi karena adanya sinergi antara pemerintah dan swasta serta program luas tambah tanam yang digencarkan, selain itu pada April 2017 diprediksi akan terjadi produksi besar sebanyak 12 juta ton," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam panen raya jagung seluas 200 hektar di Desa Tanjungagung, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, Kamis (16/2).
Menurutnya, kenaikan produksi yang terjadi karena ada beberapa daerah yang mengalami peningkatan penanaman jagung. "Ada satu daerah peningkatannya sampai 40 sampai 50 persen penanaman jagung, selain itu karena kerja sama dengan pihak swasta seperti yang dilakukan PT Japfa Comfeed Indonesia dan PT. Vasham Kosa Sejahtera, petani serta kelompok tani dapat meningkatkan produksi pertanian," ujarnya.
Namun adanya peningkatan produksi tersebut juga dikhawatirkan akan berimbas pada turunnya harga jagung. Untuk itu pihaknya telah mengatur harga beli jagung di tingkat petani yakni sebesar Rp3.150 per kilogram.
Amran juga menambahkan, jika terjadi over suplai dan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) tidak mampu untuk menampung produksi jagung nasional, maka pihaknya dan GPMT sepakat untuk menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menyerap produksi tersebut.
Mentan juga mengapresiasi peran GPMT dan Japva Vasham dalam membina para petani untuk bersinergi dalam membangun pertanian Indonesia. Termasuk, langkah GPMT dengan anggotanya yang membangun gudang dan pengering untuk menyerap produksi jagung lokal dan diolah menjadi pakan ternak.
Lebih lanjut dikatakan, dengan peningkatan produksi, impor jagung telah turun hingga 66 persen. Dia memastikan jumlah impor akan terus turun jika setiap daerah di Indonesia melakukan penambahan penanaman hingga 50 persen di setiap daerahnya.
Selain Lampung sebagai menyumbang cukup besar produksi jagung skala nasional, ada juga daerah lain seperti Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Dompu, Bima, Sumbawa, dan Jawa Timur,