:
Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 7 Februari 2017 | 17:01 WIB - Redaktur: Elvira - 667
Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengungkapkan besarnya potensi industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri, bahkan pertumbuhannya hampir dua kali dari pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, Industri mamin diharapkan dapat berperan dalam peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Rata-rata per tahun, industri mamin tumbuh 9,5 persen, sedangkan ekonomi bertumbuh 5 persen. Industri mamin juga memiliki daya saing kuat dan pemainnya beragam,”ujar Airlangga di sebuah pertemuan bertema Menjaga Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman untuk Menunjang Perekonomian Nasional di Jakarta, Selasa (7/2).
“Tidak ada pelaku yang mendominasi. Supply chain-nya tidak terganggu mulai bahan baku, produksi, sampai ke konsumen. Makanya, IKM (Industri Kecil Menengah) mamin yang di daerah hidup,” ujarnya.
Industri mamin dinilai mampu menjadi instrumen yang berperan mendorong pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat pendalaman struktur dan rantai nilai industrinya melalui kemitraan strategis dengan sektor skala kecil dan menengah.
“Kami memacu lewat partnership di sektor mamin, karena selain makin menguatkan struktur industrinya, juga akan mendorong penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak,” kata Airlangga.
Oleh karena itu Menperin menegaskan, untuk meningkatkan pertumbuhan dan struktur industri mamin nasional, pihaknya mendorong agar sektor prioritas ini ikut berperan mendukung program pemerintah dalam pendidikan dan pelatihan vokasi industri.
“Pengembangan industri di Indonesia harus didorong oleh SDM yang handal dan kompeten,” tuturnya.
Sedangkan upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang dimaksud, Kemenperin meminta kepada pelaku industri mamin untuk juga mengembangkan kemitraan dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di sekitar lokasi pabrik agar meningkatkan kompetensi para siswa/siswi SMK tersebut.
“Kami harapkan, satu industri dapat menggaet lima SMK, maka jumlah yang didorong untuk ikut pelatihan akan meningkat. Kalau mereka bisa bangun politeknik, kami akan beri insentif,” katanya.
Industri mamin nasional memiliki potensi untuk naik level ke tingkat industry 4.0. Menurut Menperin, dengan naik level, industri mamin dalam negeri dapat mengembangkan inovasi dan teknologi terbaru melalui kemitraan dengan industri mamin dinegara-negara maju.
“Salah satu industri mamin di Jawa Timur sudah ada yang menerapkan Industry 4.0. Dengan memanfaatkan teknologi di Industry 4.0, seperti robotic, big data dan 3D printing, dapat menurunkan biaya produksi,” imbuhnya.
Menperin menyambut baik pertemuan pemerintah dan pelaku usaha yang diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi aksi dalam memacu pertumbuhan industri mamin nasional ke depan.
“Kami mengapresiasi pelaku industri mamin yang telah berupaya keras dan bekerja sama dengan pemerintah menjaga pertumbuhan industri yang dicapai saat ini, sehingga sektor ini menjadi penggerak utama industri nasional,” jelasnya.