Jaga Stabilitas Harga, Mentan Fokus Distribusi Pangan ke TTI

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 7 Februari 2017 | 10:15 WIB - Redaktur: Elvira - 376


Jakarta,InfoPublik - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meresmikan pengiriman perdana komoditas pangan strategis ke 22 Toko Tani Indonesia (TTI) yang tersebar di beberapa wilayah di Jakarta. TTI didirikan guna memotong mata rantai sekaligus menjaga stabilitas harga pangan.

Mentan Amran  mengatakan, keberadaan TTI merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memotong rantai pasok komoditas pangan dari tingkat petani ke konsumen.

"Yang penting kita potong rantai pasok. Kita potong dari sebelumnya delapan titik menjadi tiga titik," ujar Amran di sela pelepasan pengiriman perdana komoditas pangan di TTI Center, Jakarta Selatan, Senin (6/2).

Amran menambahkan, melalui keberadaan TTI ini harapannya dapat menjaga stabilitas harga baik di tingkat petani/produsen dan di tingkat konsumen. Melalui kegiatan ini, Gapoktan atau Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) dan TTI diberdayakan untuk menjalankan fungsi sebagai lembaga distribusi dalam suatu rantai distribusi yang lebih efisien. Harapannya dapat mengurangi disparitas harga antara produsen dan konsumen.

Kegiatan Pengembangan Usaha Pangan masyarakat (PUPM) dilakukan sejak 2016 kepada 493 Gapoktan yang memasok 1.316 TTI untuk kemudahan akses pangan kepada masyarakat di 32 provinsi. Lokasi kegiatan tersebar di kabupaten/kota di daerah konsumen utamanya yang menjadi barometer fluktuasi harga dan pasokan.

Pada 2017, kegiatan PUPM kembali diselenggarakan untuk 406 LUPM yang tersebar di 7 provinsi yaitu Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Lampung, dan NTB yang akan memasok 1.000 TTI di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Komoditas yang dipasok ke TTI adalah beras, daging sapi, daging kerbau, gulapasir, bawang merah, dan cabai merah.

"Selain petani memperoleh kepastian harga dan harga yang menguntungkan, masyarakat dapat mengakses pangan dengan mudah dan murah. TTI diharapkan mampu menstabilkan harga pangan, sehingga tidak berfluktuasi," tutur Mentan.

Total komoditas pangan pokok dan strategis yang dipasok di 22 TTI ini terdiri dari beras 7 ton, gula pasir 3 ton, bawang merah 650 kg, cabai merah 600 kg, dan daging sapi 500 kg.

Untuk harga, komoditas beras dipatok Rp 8.000 per kg, daging sapi Rp 80 ribu per kg, daging kerbau Rp 65 ribu kg, bawang merah Rp 14.500 per 0,5 kg, cabai merah keriting Rp 10 ribu per 0,25 kg, gula pasir Rp 12.500 per kg, minyak goreng Rp 12 ribu per liter dan bawang putih Rp 8.500 per 0,25 Kg. Selain itu, juga ada 20 TTI DKI Jakarta yang selama ini menyediakan beras dan gula pasir.

Bagi masyarakat Jakarta yang ingin mendapatkan pangan murah berkualitas, selain bisa datang langsung ke TTI Center, juga bisa berkunjung ke 22 TTI di DKI Jakarta antara lain:

1. Jakarta Selatan sebanyak 11 TTI yaitu Ani, Muara Beras, ASMI, Alan, Surya, Partini, Ahya, Maman Nur, Sirsak, Yati, Three Boys, dan Ruwi.

2. Jakarta Timur sebanyak 6 TTI yaitu Sinar Family, Arfah, Sudiyo, Suratman, dan Siregar, Meat Shop.

3. Jakarta Barat sebanyak 5 TTI : KWT Flamboyan, HJ. Munawaroh, KWT Pesakih Mandiri Jaya, Abdan Rusun Perumnas dan Barokah