:
Oleh Wawan Budiyanto, Sabtu, 4 Februari 2017 | 22:35 WIB - Redaktur: Elvira - 731
Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengharapkan agar perencanaan pembuatan alat dan mesin pertanian pascapanen dibuat standardisasi, sehingga produsen dalam negeri bisa segera mempersiapkan kebutuhannya.
Hal tersebut diungkapkannya setelah bertemu dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Sandjojo, yang membahas perencanaan jangka menengah terkait program pascapanen.
“Kami minta perencanaan tersebut lebih awal, juga untuk dapat disesuaikan dengan kapasitas pabrikan dalam negeri,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima Infopublik Sabtu, (4/2).
Airlangga juga meminta, agar perencanaan jangka panjang dengan fasilitas yang lebih jelas dan lebih konkret.
“Masing-masing perusahaan kami minta untuk membuat rencana investasi untuk peralatan pascapanen seperti silo dan dryer," ujarnya.
Sementara itu, Mendes PDTT Eko Sandjojo mengatakan terpenuhinya sarana pascapanen desa diyakini mampu menjaga kestabilan harga.
“Kami mengajak para pelaku industri yang menyerap pascapanen untuk mendapatkan arahan dari Menteri Perindustrian, supaya investasi sektor pascapanen bisa digalakkan. Sehingga dapat menyerap produksi industri yang pasti akan meningkat,” jelasnya.
Eko menambahkan, salah satu persoalan harga yang meresahkan masyarakat hingga saat ini disebabkan karena belum tercukupinya sarana pascapanen.
Eko berharap dengan meningkatnya gairah investasi pascapanen tersebut, dapat berpengaruh besar terhadap kestabilan harga sehingga menguntungkan para petani.
"Pemerintah juga akan diuntungkan karena tidak ada inflasi. Dunia perbankan juga diuntungkan," terangnya.