Kemenhub Luncurkan Dua Kapal Induk Perambuan

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 16 Desember 2016 | 18:55 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 841


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kembali meluncurkan dua unit Kapal Negara Kenavigasian yang mulai dibangun sejak 2015 oleh Galangan Kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyards Surabaya. Kedua kapal ini merupakan jenis Kapal Induk Perambuan yang diberi nama KN. Kunyit dan KN. Maratua yang rencananya akan ditempatkan pada pangkalan Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin dan Distrik Navigasi Kelas III Tarakan.

Pada tahun 2015 hingga tahun 2017, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah membangun 20 unit Kapal Kenavigasian, termasuk diantaranya dua unit Kapal Induk Perambuan yang baru saja diluncurkan ke kolam pelabuhan Galangan Kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. Kegiatan pembangunan kapal-kapal tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan jumlah armada kapal negara kenavigasian yang saat ini kondisinya banyak yang sudah berumur tua, sehingga diperlukan penambahan armada kapal agar dapat melaksanakan tugasnya di bidang kenavigasian secara optimal di seluruh wilayah perairan Indonesia.

"Semoga nantinya keberadaan Kapal Induk Perambuan ini mampu memperkuat armada kapal kenavigasian serta dapat meningkatkan keandalan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) demi mendukung terciptanya keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Tonny Budiono, Jumat (16/12).

Lebih lanjut Tonny menekankan, agar PT Dumas Tanjung Perak Shipyards dalam proses pembangunan kapal selalu memperhatikan tiga aspek, yakni Quality, Cost, dan Delivery agar pembangunan kapal dapat selesai tepat waktu bahkan lebih cepat dari waktu yang ditentukan. 

Tonny mengungkapkan, hingga 2017 mendatang, Indonesia masih membutuhkan banyak tenaga pelaut, khususnya untuk mengoperasikan puluhan unit kapal navigasi baik yang eksisting maupun yang tengah dalam proses pembangunan. "Dibutuhkan SDM yang berkualitas untuk memajukan dunia maritim ditengah persaingan yang semakin meningkat. Penyiapan SDM di sektor pelayaran ini harus dilakukan seiring dengan proses pembangunan kapal," ujarnya.

Untuk diketahui, Kapal Induk Perambuan yang memiliki panjang 60 meter dan kecepatan 12 knot ini, selain bertugas melaksanakan pemasangan dan pemeliharaan SBNP pada wilayah kerjanya serta tugas kenavigasian lain, juga mampu mendukung dalam pelaksanakan tugas SAR termasuk ikut berkontribusi dalam memberikan bantuan kepada korban musibah gempa bumi yang terjadi di Pidie Jaya, Aceh beberapa waktu lalu. 

"Adapun dalam misi kemanusiaan tersebut Ditjen Hubla telah mengirimkan dan mensiagakan 6 (enam) armada Kapal Negara Kenavigasian untuk mengantarkan bantuan logistik menuju Aceh. Atas dasar inilah, kami berikan apresiasi dan penghargaan yang setinghi-tingginya kepada seluruh Kapal Negara Kenavigasian beserta crew dan jajaran Distrik Navigasi," tambahnya.