:
Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 13 Desember 2016 | 19:45 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 348
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan India berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi di bidang investasi industri khususnya sektor farmasi, teknologi informasi, dan otomotif.
Kerjasama bilateral tersebut merupakan hasil pertemuan Presiden RI Joko Widodo dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di New Delhi, India.
”Kemitraan bilateral ini akan diperkuat melalui kerja sama di bidang investasi dan perdagangan. Apalagi kedua negara memiliki visi yang sama untuk membangun industri yang berdaya saing di pasar global,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) RI Airlangga Hartarto dalam siaran resminya yang diterima InfoPublik, Selasa (13/12).
Menindaklanjuti pertemuan pemimpin kedua negara, Airlangga bersama Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita melanjutkan pembahasan yang lebih mendalam melalui audiensi dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan India, Nirmala Sitharaman.
Turut mendampingi Menperin Airlangga, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar.
Airlangga menyampaikan terkait kerja sama industri farmasi, antara lain pemerintah India diharapkan dapat mengirimkan kelompok kerja untuk membantu memetakan kebutuhan industri farmasi di Indonesia.
”Kami juga mendorong adanya pertukaran expert dan penguatan pelatihan vokasi antara Indonesia dengan India khususnya di industri farmasi,” ujarnya.
Seperti dketahui, Indonesia masih memerlukan bahan baku obat yang selama ini mayoritas dipasok dari Tiongkok dan India. Dengan peningkatan kerja sama di sektor ini, Indonesia berharap dapat mengurangi ketergantungan bahan baku impor dan memacu pengembangan daya saing industri farmasi nasional.
”Untuk itu, kami meminta agar proses pengurusan approval di BPOM agar lebih business friendly bagi industri farmasi, khususnya kemudahan memperoleh izin bila industri telah mendapatkan sertifikasi internasional,” jelas Airlangga.
Selain itu, Menperin mengajak pengusaha India untuk turut mendorong penguatan industri pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia. Apalagi, pemerintah Indonesia telah menerapkan regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang lebih mudah.
”Semoga para pelaku industri di Indonesia dapat bergabung dengan Solar Alliance,” jelasnya
Selanjutnya, Menperin menyambut baik peluang kerja sama kedua negara di sektor industri teknologi informasi. Langkah ini diharapkan sebagai salah satu upaya strategis untuk menghadapi era globalisasi dan Industri 4.0.
” ami mendorong industri otomotif Indonesia dan India dapat bersinergi untuk memperkuat global value chain,” ujarnya.
Dalam upaya percepatan kerja sama Indonesia-India di berbagai sektor industri tersebut, Airlangga mengharapkan pula agar proses kerangka kerja sama yang diikuti kedua negara melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dapat segera diselesaikan. RCEP dibentuk berdasarkan kerangka kerjasama ekonomi yang modern, kompetitif, dan berkualitas dengan tetap mengedepankan prinsip saling menguntungkan.