:
Oleh Amrln, Senin, 12 Desember 2016 | 17:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 429
Jakarta, InfoPublik - Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Arbonas Hutabarat menyatakan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2016 tercatat sebesar US$111,5 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Oktober 2016 yang sebesar US$115,0 miliar.
"Meskipun mengalami penurunan, posisi cadangan devisa per akhir November 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," kata Arbonas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (11/12).
Menurutnya, cadangan devisa tersebut tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Arbonas menjelaskan, penurunan cadangan devisa pada November 2016 terutama disebabkan oleh kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.
Selainitu, Bank Indonesia memperkirakan bahwa penurunan cadangan devisa bersifat temporer, terutama didukung oleh optimisme terhadap perekonomian domestik yang tetap positif, kinerja ekspor yang membaik, dan perkembangan kondisi pasar keuangan global yang kembali kondusif.
"Bank Indonesia akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," pungkasnya.