:
Oleh Baheramsyah, Selasa, 6 Desember 2016 | 03:37 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 942
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pertanian mencatat terjadi penurunan impor buah 40 persen sepanjang tahun 2016, jika dibandingkan dengan tahun 2015.
Kepala Bidang Keamanan Hayati Nabati, Badan Karantina Pertanian Kementan, Islana Ervandiari mengatakan, penurunan ini terjadi karena adanya revisi tentang skema pangan.
“Kalau dulu impor pangan ada dua skema, skema pertama berdasarkan negara yang terjamin keamanan buahnya (sertifikasi uji lab) dan kedua dari negara manapun. Namun setelah aturan ini direvisi terjadi penurunan impor buah sebesar 40 persen,” jelas Islana Ervandiari disela-sela talkshow ‘Menyoal Tingkat Keamanan Pada Buah’ di Jakarta, Senin (5/12).
Menurut Islana, negara-negara yang mengimpor buah ke Indonesia adalah China, Australia dan Amerika Serikat. Diantara ketiga negara itu yang paling anjlok turun kuota impornya adalah China.
Pasalnya pemerintah Indonesia menganggap, China belum melakukan sertifikasi uji lab untuk komoditas buahnya.
“Alhasil pemerintah (Indonesia) mengurangi kuota impor buah dari China. Untuk jumlah saya kurang tahu karena jadi aturan Kementerian Perdagangan,” ucapnya.
Tapi saat ini, China sudah boleh mengirim buah lagi ke Indonesia. Sebab negeri tirai bambu itu telah melakukan uji lab.