PUPR Siap Bangun Tol Jakarta-Cikampek II dan KLBM

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 6 Desember 2016 | 03:34 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 679


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap bangun dua infrastruktur jalan tol Jakarta-Cikampek II dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM).

Proyek pembangunan dua jalan tol ini telah sampai tahap penandatanganan kesepakatan bersama lintas instansi untuk pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II yakni Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna dengan Direktur Utama PT Sedangkan Tol KLBM Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna dengan Direktur Utama PT Waskita Bumi Wira Herwidiakto. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, jalan tol Jakarta-Cikampek  II Elevated ini sepanjang 36 kilometer dengan investasi sebesar Rp 16 triliun, kemudian yang jalan tol KLBM ini sepanjang 38 kilometer dengan nilai investasi Rp 12 triliun lebih.

“Saya kira manfaatnya masing-masing jalan tol yaitu diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kepadatan lalu lintas di wilayah sekitarnya, terutama memperlancar distribusi yang dapat mengurangi biaya logistik secara ekonomis,” katanya.

Setelah ditandatanganinya Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ini, lanjut Menteri PUPR, agar segera untuk dimulai pekerjaannya. “Jadi agar segera dikerjakan dan tidak perlu menunggu groundbreaking lagi,” katanya.

Mengingat kondisi jalan tol saat ini yang sudah padat, memang harus dilakukan pelebaran terlebih dahulu. “Mudah-mudahan tidak akan mencapai lebih dari tiga bulan,” ucap Menteri Basuki.

Menurutnya, salah satu yang lebih istimewa pada hari ini yaitu pembangunan kedua jalan tol ini perlu memfokuskan pada metode kerja. “Jadi bukan di lapangan yang baru tapi dari eksistingnya ada Light Rail Transit (LRT) juga ada Kereta Cepat Jakarta-Bandung (High Speed Train) sehingga perlu sekali koordinasi yang penuh dalam proyek ini,” ujarnya.

Terkait pekerjaan jalan tol ini, Menteri Basuki menugaskan kepala  Balitbang Kementerian PUPR agar melakukan koordinasi secara ketat kepada pihak-pihak terkait, sehingga semuanya berjalan dengan baik.

Ia mengatakan, proyek ini merupakan prakarsa pertama jalan tol yang menggunakan mekanisme penjaminan yang risiko investasinya dijamin oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.

“Harapannya mekanisme penjaminan dalam pengusahaan jalan tol ini akan menurunkan risiko investasi, meningkatkan bankability proyek, sehingga meningkatkan minat sektor swasta dan perbankan untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur,” katanya.

Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated) akan membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat bertujuan agar lalu lintas jarak jauh yang menuju Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dapat mengakses koridor Jakarta-Cikampek dengan menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) sehingga waktu tempuh lebih pendek.

Proyek ini direncanakan akan dibangun mulai Triwulan II 2017 dan ditargetkan beroperasi pada 2019 dengan masa konsesi selama 45 tahun. Kontrak konstruksi pada pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) menggunakan Contractor Pre Financing (CPF), artinya kontraktor akan mendanai proyek terlebih dahulu.

Sementara untuk tol KLBM dengan panjang 38,29 kilometer, konstruksinya direncanakan mulai pada semester I 2017 dengan target Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) pada 2019 sebesar 21.718 kendaraan dengan nilai investasi Rp 12,22 triliun. Jumlah lajur yang akan dibangun sebanyak 2x2 lajur untuk tahap I dan 2x3 untuk ultimate.