Industri Mamin Tumbuh 9,8 Persen

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 1 Desember 2016 | 14:58 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 333


Jakarta, InfoPublik - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, industri makanan dan minuman (Mamin) menunjukkan kinerja positif dengan tumbuh mencapai 9,82 persen atau sebesar Rp192,69 triliun pada triwulan III 2016.

Menurutnya, pertumbuhan industri tersebut terutama didorong kecenderungan masyarakat khususnya kelas menengah ke atas yang mengutamakan konsumsi produk-produk makanan dan minuman yang higienis dan alami.

“Industri makanan dan minuman menduduki posisi strategis dalam penyediaan produk siap saji yang aman, bergizi dan bermutu,” kata Panggah dalam siaran resminya kepada InfoPublik, Kamis (1/12).

Ditambahkannya, industri yang berperan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat ini dituntut untuk menerapkan cara pengolahan dan sistem manajemen keamanan pangan yang baik mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, pengemasan, serta distribusi dan perdagangannya.

Industri makanan dan minuman juga katanya lagi, mempunyai peranan penting dalam pembangunan sektor industri. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non migas merupakan yang terbesar dibandingkan subsektor lainnya yang mencapai 33,6 persen pada triwulan III tahun 2016.

“Dengan pertumbuhan 9,82 persen, sektor ini menopang sebagian besar pertumbuhan industri non migas dengan pertumbuhan mencapai 4,71 persen,” ujarnya.

Diungkapkannya, sumbangan nilai ekspor produk Mamin termasuk minyak kelapa sawit pada Januari-September 2016 mencapai 17,86 miliar dolar AS. Capaian ini membuat neraca perdagangan masih positif bila dibandingkan dengan nilai impornya pada periode yang sama sebesar 6,81 miliar dolar AS.

Dilihat dari perkembangan realisasi investasi sektor industri makanan, sampai dengan triwulan II tahun 2016 sebesar Rp24 triliun untuk PMDN dan PMA sebesar 1,6 miliar dolar AS.

“Agar pertumbuhan industri yang dicapai saat ini dapat terus dipertahankan, terlebih lagi ditingkatkan, sehingga sektor industri makanan dan minuman menjadi penggerak utama industri nasional,” paparnya.