35 Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia Mendapat Sertikat ASEAN

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 29 November 2016 | 09:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 548


Jakarta,InfoPublik - Sejumlah tenaga ahli konstruksi Indonesia mendapatkan sertifikasi berstandar Asia Tenggara (ASEAN). Mereka adalah 19 insinyur Indonesia, yang memperoleh Sertifikat ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE), dan 16 arsitek mendapatkan Sertifikat ASEAN Architect (AA). 

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Yusid Toyib menjelaskan, sertifikat tersebut merupakan pengakuan kompetensi di tingkat regional ASEAN bagi 35 tenaga ahli Indonesia itu. Dua profesi konstruksi yang mendapatkan sertifikasi tersebut, dapat berpraktik di negara-negara ASEAN lainnya. "Mendapatkan pengakuan berupa kesamaan standar kompensasi dan benefit," ujar Yusid Toyib di Jakarta, Senin (28/11). 

Ia melanjutkan, pengembangan profesi jasa konstruksi juga dilakukan oleh instansinya melalui Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). PKB atau Continuing Professional Development (CPD) merupakan upaya memelihara kompetensi tenaga ahli konstruksi untuk menjalankan prakteknya secara berkesinambungan.

Berlandaskan, peraturan menteri PUPR Nomor 45 tahun 2015 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia, pada Pasal 10 ayat 1 dan 2 tertulis bahwa pemerintah bertanggung jawab terhadap pembinaan PKB, dan pembinaan PKB merupakan bagian dari pembinaan kepada penyedia jasa dalam memelihara kompetensi Tenaga Ahli. Selain untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi Indonesia, PKB ini juga untuk menghindarkan masyarakat dari praktek konstruksi yang tidak etis.

Yusid berharap, sertifikasi diatas dapat mendorong para tenaga ahli yang telah tersertifikasi untuk dapat membuat komunitas dan menyebarkan ilmunya untuk kepentingan generasi mendatang. 
“Pembinaan harus terus berjalan untuk meningkatkan kompetensi tenaga ahli. Sebab tenaga kerja konstruksi yang akan menentukan maju tidaknya sektor konstruksi bangsa,” pungkas Yusid.