Penas KTNA 2017 Sebagai Mitra Strategis Pembangunan Pertanian

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 22 November 2016 | 08:12 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 691


Jakarta, InfoPublik - Pekan Nasional XV Petani-Nelayan Tahun 2017 bakal diselenggarakan di Provinsi Aceh. Acara tersebut rencananya dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Penas tahun ini akan dilaksanakan tanggal 6-11 Mei 2017 di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Desa Lhong Raya, Banda Raya, Kota Banda Aceh. Penas XV mengambil tema “Melalui Penas Petani-Nelayan XV 2017 kita Mantapkan Kelembagaan Tani Nelayan dan Petani Hutan sebagai Mitra Kerja Pemerintah dalam rangka Kemandirian, Ketahanan dan Kedaulatan Pangan menuju Kesejahteraan Petani Nelayan Indonesia”.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Pending Dadih Permana mengatakan, acara ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan pemerintah kepada petani dan nelayan.

“Selain itu, acara ini menjadi ajang penyuluhan akbar untuk mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah,” ujar Pending di kantornya, Senin (21/11).

Menurutnya, Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) merupakan mitra strategis Kementan dalam mengawal pembangunan pertanian nasional.

“Diharapkan dari hasil rekomendasi Penas dapat dijadikan bahan pengambil kebijakan dan perumusan strategi pembangunan pertanian oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” jelas Pending.

Ketua KTNA Winarno Tohir menyebutkan, peserta yang akan hadir pada acara tersebut sekitar 35.000 orang yang akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo dan 9 Menteri yang terkait dengan pertanian, perikanan dan kehutanan yang akan melakukan temu wicara.

“Acara tersebut sebagai ajang temu usaha, pengembangan teknologi serta menunjukkan kualitas agribisnis masing-masing daerah,” tambahnya.

Sekretaris Daerah Pronvinsi Aceh, Zulkifli mengatakan, Pemda Aceh telah menyiapkan segala sesuatunya untuk mensukseskan Penas XV. “Selain hotel-hotel, juga disiapkan rumah-rumah penduduk di 16 Kecamatan untuk menampung tamu yang hadir. Hotel di Aceh tidak seperti di daerah lain yang berbintang, namun segi pelayanan yang baik menjadi tujuan utama. Transportasi dan infrastruktur juga sudah dibenahi, sehingga tamu yang hadir bisa nyaman,” tegasnya.