Kementan Perkirakan Produksi Padi dan Jagung Naik Sementara Kedelai Turun

:


Oleh Baheramsyah, Rabu, 2 November 2016 | 08:03 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 770


Jakarta,InfoPublik - Kementerian Pertanian (Kementan) merilis hasil prakiraan tanaman pangan tahun 2016 terutama tiga komoditas utama yaitu padi, jagung dan kedelai.

 Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan , Hasil Sembiring memaparkan, produksi padi dan jagung tahun 2016 meningkat sedangkan produksi kedelai mengalami penurunan.

Berdasarkan hasil pembahasan antara Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS) tertanggal 5-7 Oktober 2016, memperkirakan, produksi padi tahun 2016 mencapai angka 79,14 juta ton gabah kering giling atau mengalami kenaikan sebanyak 3,74 ton atau 4,97% dibandingkan produksi tahun 2015, dan naik sebesar 11,71% bila dibandingkan tahun 2014.

"23 Provinsi yang mengalami kenaikan produksi padi akan tetapi 13 provinsi mengalami penurunan. Sumatra Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Selatan serta Lampung menjadi provinsi dengan peningkatan produksi padi yang cukup bagus sedangkan provinsi NTB, NTT, Jawa Tengah mengalami penurunan prduktivitas,"kata Hasil Sembiring di kantor Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (1/11).

Hasil menjelaskan, beberapa daerah mengalami peningkatan dan penurunan produksi karena adanya peningkatan luas panen di beberapa daerah.

Hasil juga menjelaskan, untuk prakiraan produksi jagung tahun 2016 sebanyak 23,16 juta ton pipilan kering, angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 3,55ton atau 18,11% dibandingkan tahun 2015. Kenailan produksi diperkirakan terjadi di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa sebanyak 1,08j uta ton dan 2,48juta ton.

"Kenaikan produksi diprakirakan terjadi karena kenaikan luas panen sebesar 597,14ribu hektar atau 15,77% dan kenaikan produktivitas sebesar 1,05kuintal/hektar atau 2,02%,"ujarnya.

Peningkatan produksi jagung tahun 2016 lanjut Hasil, diperkirakan terjadi di Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Selatan dan NTB. Sedangkan penurunan produksi diperkirakan terjadi di Provinsi NTT, Maluku Utara serta Papua.

Sementara itu, untuk prakiraan produksi kedelai tahun 2016 sebanyak 885,58 ribu ton biji kering atau mengalami penurunan sebanyak 77,61ribu ton (8,06%) dibandingkan tahun 2015. Penurunan produksi tersebut diperkirakan terjadi di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa masing masing sebanyak 75,27 ribu ton dan 2,34 ribu ton.

"Penurunan produksi kedelai diprakirakan terjadi karena penurunan luas panen seluas 26,12ribu hektar atau 4,25% dan penurunan produktivitas sebesar 0,62kuintal/hektar atau 3,96%, dan salah satu penyebabnya juga harga kedelai impor lebih murah dengan kita,"jelasnya.

Hasil optimis,  realisasi dari prakiraan tahun 2016 akan tercapai karena masih ada luas lahan yang belum dipanen dan akan meningkatkan produksi dan ditambah lagi prakiraan cuaca menurut BMKG pun normal.