Menkop: Lewat 'Online System', Tembus Pasar Global

:


Oleh Putri, Rabu, 2 November 2016 | 08:04 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 226


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menegaskan bahwa bila semua UMKM di Indonesia menggunakan online system dalam memperluas jaringan pemasarannya, maka pasar global (dunia) bukan lagi sesuatu yang sulit untuk dijangkau.

Menteri Puspayoga melakukan video conferrnce dengan sentra UKM olahan Kecamatan Jalancagak, di sela-sela‎ acara peresmian gedung PLUT-KUMKM (Pusat Layanan Usaha Terpadu) dan Kampung UKM Digital di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Video conference tersebut menggunakan layanan umeetme support PT Telkom. "Dengan pemasaran online system, dunia itu semakin mengecil. Semua orang di dunia bisa melihat produk UKM kita. Saya berharap, para UKM di Subang bisa memanfaatkan keberadaan PLUT-KUMKM dan Kampung UKM Digital secara maksimal", kata Menteri Puspayoga‎.

Oleh karena itu, lanjut Puspayoga, para pelaku UMKM diharapkan bisa menjaga kualitas dan produktifitas dari produk unggulan yang dihasilkannya. Jangan sampai UKM tidak bisa memenuhi pesanan dari pasar luar. Maka, produktifitas harus terus ditingkatkan. Kualitas kemasan produk juga harus mendapat perhatian serius, karena itu salah satu syarat bisa masuk ke pasar global. Misalkan, produk makanan asal Jepang. Makanannya biasa saja, tidak terlalu istimewa, tapi karena kemasannya luar biasa menjadikan produk makanan Jepang itu menjadi istimewa dan dapat diterima di pasar global.

Puspayoga juga berharap bahwa gedung PLUT-KUMKM bisa dimanfaatkan agar KUMKM bisa berkembang pesat. Jumlah anggota koperasi bisa bertambah, tidak lagi memperbanyak jumlah koperasi. Begitu juga dengan kualitas produk UKM bisa ditingkatkan. Karena itulah sejatinya tujuan dengan dibangunnya PLUT-KUMKM.

Terkait Kampung UKM Digital, Puspayoga mengungkapkan, sasaran targetnya adalah untuk usaha kecil dan menengah dan penting untuk memperluas jaringan pemasaran produk UKM. Selain itu bisa terus ditingkatkan di seluruh Indonesia, dan ekonomi kerakyatan pun akan menggeliat.

"Hanya saja, tidak semua produk harus lewat online sistem. Ada juga yang offline system karena sudah punya pasar sendiri, seperti keberadaan pasar-pasar tradisional yang juga harus mendapat perhatian kita semua", papar Menteri Puspayoga.