:
Oleh Amrln, Senin, 31 Oktober 2016 | 22:28 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 439
Jakarta, InfoPublik - Pentingnya gerakan menabung bagi masyarakat untuk membangun ekonomi bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi isu penting di dunia.
Bank tabungan negara-negara di dunia yang tergabung dalam World Saving Bank Institute (WSBI) pun ikut peduli dalam menggerakan semangat masyarakat untuk menabung.
"Kepedulian inilah yang melatarbelakangi diselenggarakannya konferensi internasional oleh WSBI," kata Maryono selaku Presiden WSBI Kawasan Asia Pasifik dalam konferensi WSBI yang bertema "Culvating Saving to promote Financial Inclusion" di Jakarta, Senin (31/10).
Maryono menjelaskan, konferensi ini merupakan rangkaian dari acara "Ayo Menabung" dalam rangka Hari Menabung Sedunia (World Saving Day) yang diperingati negara-negara di dunia setiap tanggal 31 Oktober.
Maryono yang juga menjabat Direktur Utama Bank BTN menambahkan bahwa konferensi ini penting dan strategis karena sejalan dengan program nasional yang digerakan oleh pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan priogram Financial Inclusion.
Bagi BTN, lanjut Maryono, berbagai program dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar menabung sudah banyak dilakukan. Salah satunya juga melalui keikutsertaan BTN dalam konferensi WSBI.
"Oleh karena itu, kita akan mengajak seluruh anggota WSBI di kawasan Asia Pasifik agar dapat berkontribusi secara aktif dalam meningkatkan program keuangan inklusif, demikian juga dengan perbankan di kawasan yang belum tergabung dalam WSBI untuk secara aktif membangun kerja sama dan berkolaborasi dengan WSBI dalam rangka mewujudkan akses keuangan ataupun akses perbankan untuk semua orang," ujar Maryono.
Menurutnya, untuk dapat menghadirkan keuangan inklusif yang murah, handal serta efektif menjangkau seluruh lapisan masyarakat di daerah terpencil di seluruh wilayah Indonesia (remote area), maka tidak ada pilihan lain kecuali dengan memanfaatkan teknologi informasi.
"Digitalisasi program keuangan inklusif itu penting, kita dapat lihat sekarang bahwa pengembangan produk keuangan inklusif di Indonesia telah memanfaatkan kemajuan sistem teknologi informasi seperti internet dan perangkat telekomunikasi, mulai dar EDC, mobile banking, dan internet banking dengan tujuan agar transaksi cepat, reliable, dan biaya murah sehingga dapat terjangkau seluruh lapisan masyarakat," pungkasnya.
Untuk diketahui, WSBI merupakan asosiasi perbankan internasional yang berdiri sejak tahun 1924 berkantor pusat di Brusel - Belgia. WSBI menaungi 107 anggota dari 88 negara. Melalui WSBI telah ditetapkan World Saving Day pada 31 Oktober 1924. Pandangan dan usulan dari WSBI selama ini sangat diperhatikan dalam pengambilan keputusan organisasi G-20 dan Basle Comittee.
WSBI khusus untuk Bank BTN telah memberikan dukungan dalam pengembangan Tabungan Cermat tahun 2010 yang dimaksudkan untuk mendukung program Finansial Inclusion. Sampai dengan 31 Oktober 2016 telah terdapat 791 agen, 669 kantor pos dan 122 agen individu. Saat ini telah tercatat 3.000 agen dalam proses rekrutmen, sampai dengan akhir tahun direncanakan total agen mencapai sekitar 8.000.