:
Oleh Wawan Budiyanto, Minggu, 25 September 2016 | 15:50 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 991
Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pelaku industri dalam negeri harus siap menghadapi era Industri 4.0 yang menuntut perubahan proses manufaktur dengan mengintegrasikan sistem berbasis online dalam sebuah mata rantai produksi.
“Industri 4.0 menjadikan proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Semua obyek dilengkapi perangkat teknologi yang dibantu sensor mampu berkomunikasi sendiri dengan sistem teknologi informasi,” kata Airlangga di Jakarta, Jumat (22/9).
Menurutnya, penggunaan sistem online di industri mampu meningkatkan efisiensi mencapai 18 persen. Dalam waktu lima tahun, sebesar 80 persen perusahaan akan melakukan digitalisasi dalam rantai nilai bisnis.
Dapat dipastikan perusahaan-perusahaan di eropa melakukan investasi mencapai €140 Miliar sampai dengan tahun 2020 untuk penggunaan aplikasi internet di industrinya.
“Penggunaan internet sudah menjadi sangat penting untuk di sektor industri,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong penggunaan teknologi online atau internet oleh pelaku industri dalam negeri secara lebih intensif.
Dijelaskannya, salah satu industri yang amat potensial berkembang melalui aplikasi online adalah industri makanan karena adanya faktor warisan budaya (cultural heritage).
“Dengan adanya aplikasi online, industri makanan dan minuman menjadi lebih berkembang karena didukung kemudahan distribusi dan informasi produk,” jelasnya.
Sistem informasi online dapat membantu industri menjadi makin efisien karena produksi dapat berlangsung secara terus menerus sesuai dengan informasi kebutuhan dan stok.
Beberapa sektor lainnya, seperti industri kosmetik, pupuk, semen, elektronik dan permesinan juga sudah mulai mengadopsi sistem otomasi.
“Keberhasilan mengembangkan industri tersebut akan menjadi patokan industri lainnya,” kata Menperin.
Kemenperin juga mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) agar ikut memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memperluas pasarnya.
“Tujuan pemanfaatan pasar digital adalah membuat cost menjadi nol dan efisiensi value chain. Perusahaan e-commerce dalam dan luar negeri juga kita ajak kerja sama untuk mendukung langkah ini,” tegasnya.