Dana Amnesti Pajak Bisa Jaga Capital Inflow

:


Oleh Amrln, Senin, 29 Agustus 2016 | 15:28 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 277


Jakarta, InfoPublik - Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Bayu P Djokosoetono menyatakan  program amnesti pajak yang telah dicanangkan pemerintah dapat memberikan manfaat yang baik, terutama dalam menjaga arus modal masuk (capital inflow).

“Saya berharap, dengan adanya tax amnesty ini dapat menjaga capital inflow (dana repatriasi) yang selama ini sudah terjaga masuk ke Indonesia. Karena dana seperti ini akan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi,” kata Bayu di Jakarta, Minggu (28/8).

Ia memaparkan, program pengampunan pajak mestinya dapat berjalan dengan sukses. Apalagi dengan adanya program ini, diharapkan terjadi capital inflow ke dalam negeri melalui dana-dana repatriasi bisa lebih banyak.

Untuk itu, lanjutnya, para pengusaha segera ikut deklarasi tax amnesty. Jika dana itu banyak masuk akan berdampak terhadap perekonomian nasional.

Selain itu, tambahnya, pemerintah sebagai pihak yang mencanangkan program ini juga harus terus mensosialisasikan program ini ke kalangan pengusaha. Karena seperti diakuinya, masih banyak para pengusaha yang belum paham cara membayar pajak.

“Kadang-kadang karena ketidakpahaman kita terkait aturan perundang-undangan pajak, sehingga belum bisa tertib pajak. Sehingga moment tax amnesty ini jadi koreksi administratif,” ujarnya.

Ia pun berharap, dengan adanya tiga periode waktu pelaksanaan amnesti pajak yang dibedakan besaran tarifnya itu, mestinya para pengusaha ikut mendeklarasikan aset dan dananya di periode pertama.

“Karena tarifnya (tebusan) murah cuma 2 persen. Maka alangkah baiknya makin banyak pengusaha untuk mendaftar di periode pertama ini. Ya, walaupun saat ini belum maksimal, saya rasa masih ada waktu sampai September agar bisa lebih banyak lagi,” katanya.

Dia sendiri enggan memprediksi apakah dana tebusan dari target pemerintah sebanyak Rp165 triliun dapat tercapai atau tidak. Menurutnya, selama pemerintah bekerja keras dan melakukan sosialisasi maka bisa berjalan.

“Tapi saya tetap optimis banyak kalangan pengusaha yang akan memanfaatkan ini. Animo mereka tinggi. Tapi apakah (target pemerintah) akan tercapai atau tidak, saya tidak tahu,” pungkasnya.