BNPB Terus Upayakan Pemadaman Kebakaran Hutan Riau

:


Oleh Wawan Budiyanto, Minggu, 28 Agustus 2016 | 15:49 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 341


Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei mengatakan, pemerintah akan terus mengerahkan sumber daya nasional untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang saat ini terjadi di enam provinsi.

"Sudah menetapkan Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan secara terus menerus melakukan pencegahan dan pemadaman. BNPB terus memperkuat BPBD dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Total sudah 18 helikopter dan pesawat BNPB yang dikerahkan untuk mendukung satgas udara di enam provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kalsel," kata Willem dalam siaran resminya kepada InfoPublik, Sabtu (27/8).

Menurutnya, upaya pemadaman juga telah disiapkan empat helikopter water bombing jika Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menetapkan siaga darurat.

Ia menegaskan, meskipun sebagian wilayah di Sumatera dan Kalimantan akan turun hujan, namun tidak boleh lengah.

"September adalah puncak musim kemarau sehingga pencegahan harus lebih ditingkatkan. Pemerintah Indonesia terus mengintensifkan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau," jelas Willem.

Sekitar 7.200 personel tim satgas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Damkar, relawan dan karyawan perusahaan melakukan pemadaman di Riau.  Total luas lahan terbakar di Riau sejak Januari hingga (27/8) sekitar 3.218 hektar. 

Kebakaran hutan dan lahan berdasarkan pantauan udara dari pesawat Air Tractor dan helicopter water bombing BNPB kebakaran hutan dan lahan ditemukan di Kabupaten Siak, Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, Kampar dan Rokan Hulu. 

Asap tebal masih mengepul di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, Kecamatan Berangkat Kabupaten Dumai, Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis, Kecamatan Pujud Kabupaten Rokan Hilir dan  Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu. 

Kualitas udara di wilayah Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Jambi, dan Aceh kondisinya Baik hingga Sedang kecuali di Kabupaten Bengkalis Riau yang kategori Sedang hingga Sangat Tidak Sehat pada pukul 07.00 Wib. 

Pengukuran kualitas udara di Duri Field Kabupaten Bengkalis menunjukkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 287 psi yang berarti Sangat Tidak Sehat. Batas ISPU Sangat Tidak Sehat adalah 200 – 299 psi.

Arah angin masih bergerak dari barat ke timur sehingga asap menyeberang Selat Malaka hingga sebagian wilayah di Singapura dan Malaysia. Satelit Himawari dari BMKG dan satelit Modis dari NASA mendeteksi sebaran asap dengan konsentrasi tipis hingga sedang di wilayah Singapura dan sebagian Malaysia pada Sabtu (27/8) pukul 13.00 WIB. Kualitas udara mulai membaik di Singapura. Pos pengatamatan kualitas udara dengan PM 2,5 mengukur 87 psi atau pada level Sedang pada (27/8) pukul 17.00 WIB. Kualitas udara di Malaysia juga level Baik hingga Sedang. Tidak ada kualitas udara yang Tidak Sehat seperti halnya kemarin.

Aktivitas masyarakat di Riau berjalan normal. Jarak pandang normal. Jumlah hotspot jauh berkurang dibandingkan tahun lalu. Tidak ada penutupan bandara dan sekolah diliburkan karena dampak asap seperti tahun lalu. Penanganan karhutla tahun ini lebih baik daripada sebelumnya.