:
Oleh Dian Thenniarti, Senin, 15 Agustus 2016 | 08:55 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 965
Jakarta, InfoPublik - PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan bahwa telah terdapat genangan air di sejumlah titik di area kedatangan Terminal 3 baru Bandara Internasional Soekarno-Hatta ketika hujan lebat pada Minggu (14/8) sekitar pukul 16.00 WIB.
Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II (Persero), Agus Haryadi mengungkapkan, terkait dengan hal tersebut, pihaknya memohon maaf kepada masyarakat khususnya penumpang pesawat dan pengunjung bandara atas ketidaknyamanan akibat dampak dari genangan air.
"Tidak dapat dipungkiri, adanya genangan air ini menyebabkan pelayanan di Terminal 3 terganggu. Adapun genangan air tersebut saat ini telah dapat diatasi," ujarnya Minggu (14/8).
PT Angkasa Pura II (Persero) bersama dengan kontraktor pembangunan Terminal 3 tengah melakukan evaluasi dan penyelesaian guna memastikan faktor penyebab timbulnya genangan air untuk kemudian dilakukan perbaikan sehingga peristiwa serupa tidak berulang di kemudian hari.
"Kami berharap masyarakat selalu memberikan perhatian dan masukan agar Terminal 3 dapat menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai kebanggaan kita bersama," tambahnya.
Sehubungan dengan munculnya genangan air di sejumlah titik di area kedatangan Terminal 3 yang belum lama resmi dioperasikan, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (persero) Tbk atau WIKA, Suradi, selaku pimpinan konsorsium Kawahapejaya Indonesia (KSO) pada Minggu (14/8) mengungkapkan, bahwa genangan air yang terjadi di akibatkan karena meluapnya buangan air di bak kontrol yang terbuka yang berada dibawah lantai plaza akibat curah hujan yang tinggi.
Oleh karena itu, menurut Suradi, Tim KSO akan mengajukan usulan pembuatan sodetan dari bak kontrol untuk dibuang ke sungai terdekat dari masing-masing bak kontrol dan akan memotong jalan yang akan dikerjakan mulai besok malam (dengan persiapan terlebih dulu). Pekerjaan tersebut akan dimulai pukul 23.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB dan setiap pekerjaan akan dirapikan kembali.
Selain itu, membuat by pass dari atap untuk langsung dibuang ke saluran drynase terbuka di luar sehingga mengurangi aliran yang masuk ke drainase dibawah lantai. KSO menyiapkan tim kerja yang terdiri dari manajemen teknisi dan pekerja selama 24 jam yang dibagi dalam 2 shift untuk siaga mengatasi masalah-masalah yang kemungkinan timbul di terminal baru.
Suradi mengatakan, pihaknya mentargetkan pekerjaan sodetan dan talang tambahan selesai dalam waktu satu minggu.