:
Oleh Amrln, Senin, 15 Agustus 2016 | 09:08 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 288
Jakarta, InfoPublik - Bank BTN kembali menggelar Indonesia Property Expo (IPEX) 2016 mulai 13-21 Agustus 2016. Bank BTN menargetkan akan memperoleh kucuran kredit baru sebesar Rp4 triliun.
Pameran tersebut diikuti oleh 200 pengembang yang akan memamerkan lebih dari 700 proyek perumahan tersebar di seluruh Indonesia.
"Kami optimis dari IPEX ini BTN akan dapat merealisasikan kredit baru sekitar Rp4 triliun," kata Direktur Utama BTN Maryono saat pembukaan IPEX 2016 di Jakarta, Sabtu (13/8).
Maryono menjelaskan, adanya relaksasi Loan to Value (LTV) menjadi salah satu pendorong tingginya minat masyarakat untuk membeli rumah melalui skim KPR perbankan. Pameran tersebut merupakan salah satu terobosan untuk menambah kucuran kredit baru.
’’Kegiatan ini sudah kami gelar selama enam tahun berturut-turut. Respons masyarakat selalu luar biasa. Kami harap tahun ini akan semakin meriah,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada event IPEX 2015 BTN mampu meraup total transaksi mencapai Rp2 triliun. Sementara tahun ini pihaknya optimistis dapat melipatgandakan target transaksi menjadi sebesar Rp4 triliun. Setidaknya, optimisme itu ditopang layanan transaksi yang lebih lengkap mulai KPR Non Subsidi, KPR Subsidi, KPR Syariah, hingga digital banking (layanan portal).
“Pada pameran-pameran sebelumnya, kami hanya menyediakan dua layanan; konvensional dan syariah. Selain itu, animo masyarakat berkunjung ke IPEX periode Februari 2016 yang membludak hingga 250 ribu orang menambah keyakinan kami bahwa pameran di Agustus akan menuai sukses besar,” ungkapnya.
Suryanti Agustinar, Senior Vice President Non Subsidized Mortgage & Consumer Lending Division BTN menambahkan, dalam IPEX 2016 rumah yang akan menjadi target para konsumen adalah rumah untuk level menengah kebawah. Pasalnya, pemerintaan rumah untuk level tersebut mengalami peningkatan sejak beberapa bulan lalu.
"Lebih banyak ke menengah ke bawah. Kami perlu terus menginisiasi bagaimana masyarakat bisa dengan mudah, cepat, dan murah memiliki rumah," tegasnya.
Dijelaskan, untuk KPR nonsubsidi, BTN memberikan bunga kredit mulai dari 6,6 persen. Sedangkan untuk KPR bersubsidi alias FLPP bunga dipatok di angka 5 persen dengan uang muka 1 persen. Selain bunga KPR yang rendah, juga obral biaya administrasi serta provisi dengan potongan sebesar 71 persen, dan diskon premi asuransi 20 persen.
"Kami juga memberikan uang muka ringan bagi KPR Non Subsidi mulai dari 5 persen dengan jangka waktu hingga 25 tahun dan FLPP 1 persen dengan jangka waktu hingga 20 tahun,” ujarnya.
Dalam pandangan Yanti, pameran tersebut merupakan salah satu terobosan untuk menambah kucuran kredit baru. Ia melihat pasar perumahan di Indonesia masih terbuka lebar. “Kegiatan ini sudah kami gelar selama enam tahun berturut-turut. Respons masyarakat selalu luar biasa. Kami harap tahun ini akan semakin meriah,” pungkasnya.