Melalui Desa Mandiri Benih, Jabar Kebut Target Luas Tanam Padi Satu Juta Hektar

:


Oleh Baheramsyah, Kamis, 4 Agustus 2016 | 23:16 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 913


Majalengka, InfoPublik - Upaya khusus swasembada pangan, khususnya komoditas padi, jagung dan kedelai kini memasukan tahap tahun ke-2 sejak di canangkan tahun lalu. Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu daerah sasaran, kini terus tingkatan pelbagai upaya untuk mencapai target.

Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini yang juga selaku Ketua Penanggungjawab UPSUS Propinsi Jawa Barat mengatakan, Jawa Barat menargetkan perluasan lahan tanam seluas satu juta hektar dan sampai dengan bulan Agustus 2016 luas tanam yang telah dicapai seluas 763.943 hektar atau setara dengan 94 persen dari target yang telah ditetapkan.

"Strategi yang diterapkan di Jawa Barat adalah peningkatan provitas melalui Desa Mandiri Benih yang spesifik lokasi masing-masing," ujar Banun Harpini pada Temu Lapang di Majalengka, Kamis (4/8) yang turut dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khoiron dan Bupati Majalengka, Sutrisno.

Komisi IV DPR RI memberikan apresiasi positif pada keberhasilan UPSUS Jabar.  "Saya berikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian, terkhusus PJ UPSUS Jabar dan petani Jawa Barat yang telah berhasil meningkatkan provitas dari 5,9 menjadi 6.3 ton per hektar saat ini," ujar Herman Khoiron.

Menurut Herman, petani dan penangkar benih adalah pahlawan pangan yg telah berjasa mewujudkan ketahanan pangan demi tercapainya Ketahanan Nasional Bangsa.

Unsur benih merupakan salah satu hal penting, varietas unggul benih (VUB) yang memiliki potensi produktifitas tinggi dengan memperhatikan sifat khas atau spesifik lokasi. Untuk itu desa mandiri benih menjadi perhatian khusus bagi Litbang Pertanian yang menangani inovasi teknologi bagi petani.

Inovasi yang kini telah dimanfaatkan para petani dalam program UPSUS diberbagai propinsi adalah teknologi Jajar Legowo Super.

Teknologi ini telah mampu membantu petani dalam menanam bersanding dengan enam tepat pilihan petani yakni waktu, varietas, mutu, waktu, lokasi dan harga.

Adapun teknologi Jajar Legowo Super adalah benih VUB, biodekomposer saat pengolahan, pupuk berimbang, pengendalian hama dengan pestisida nabati maupun anorganik dan yang penggunaan alsintan (alat mesin pertanian) berupa transplanter dan combine harvester yang juga hasil inovasi teknologi litbang pertanian.