:
Oleh Amrln, Kamis, 4 Agustus 2016 | 23:04 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 478
Jakarta, InfoPublik - Bank Negara Indonesia menyalurkan kredit untuk merealisasikan pembiayaan Proyek LNG Tangguh Train 3 senilai 25 juta dolar AS yang dikelola BP.
Direktur Utama BNI Achmad Bauquni dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (4/8) menjelaskan bahwa pembiayaan BNI ini merupakan bagian dari sinergi pembiayaan bersama dua bank dan lembaga keuangan nasional lain yang totalnya mencapai 100 juta dolar AS.
"Dengan pembiayaan ini, bank dan lembaga keuangan nasional turut memberikan kepastian pada ketersediaan pasokan gas yang sangat penting bagi keberlangsungan energi dalam negeri, terutama karena sebagian dari hasil produksi ladang Gas Tangguh Train 3 ini akan dikonsumsi oleh PT PLN," katanya.
Acara Penandatanganan Dokumen Persetujuan Pembiayaan Proyek LNG Tangguh Train 3 oleh bank-bank dan lembaga keuangan nasional tersebut dilaksanakan pada 3 Agustus 2016.
Ditambahkannya, proyek pengembangan Tangguh akan menambahkan satu fasilitas proses LNG baru (Train 3) dan tambahan kapasitas produksi sebesar 3,8 juta ton per tahun (mtpa), sehingga akan menjadikan kapasitas total kilang LNG Tangguh menjadi 11,4 mtpa.
Proyek ini juga akan menambahkan dua anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi baru, dermaga pemuatan LNG baru, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Pembiayaan BNI bersama dua bank dan lembaga nasional ini merupakan Pembiayaan Cluster 4 Proyek LNG Tangguh Train 3. Proyek ini juga akan menjadi bagian penting dalam pemenuhan kebutuhan energi Indonesia yang kian meningkat, melalui penjualan 75 persen dari produksi LNG tahunan Train 3 kepada PT PLN (Persero).
"Proyek Pengembangan Tangguh juga akan membawa efek pengganda yang besar bagi Indonesia dan Provinsi Papua Barat antara lain dengan mendukung pertumbuhan perekonomian dan penyediaan 10.000 kesempatan kerja selama masa proyek," ujarnya.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan pembiayaan proyek pengembangan Tangguh ini merupakan pengukuhan atas kepercayaan pasar keuangan internasional terhadap proyek LNG strategis ini, yang dengan penjualan domestiknya akan mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.