:
Oleh Untung S, Jumat, 5 Agustus 2016 | 07:48 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 476
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pariwisata tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas pariwisata Indonesia, namun juga sangat memperhatikan faktor kenyamaan dan keamanan bagi wisatawan.
Dengan tujuan itulah, Kementerian Pariwisata menjalin kerja sama dengan Badan SAR Nasional (Basarnas), melalui nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang penyelenggaraan pencarian dan pertolongan bagi penyelenggara pariwisata di Indonesia.
“Kerja sama ini bertujuan memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara saat menikmati pariwisata di Indonesia. Kami ingin wisatawan tidak hanya merasa nyaman, senang, dan berkesan, tapi juga merasa aman dalam berwisata,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya. MoU yang dilakukan Kementerian Pariwisata dengan Basarnas untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi wisatawan dalam bidang pencarian dan pertolongan.
Nota kesepahaman antara Basarnas dan Kemenpar ini merupakan tindak lanjut dari Undang-undang Nomor 29 tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan pasal 45 yang menyatakan bahwa penyedia jasa pariwisata yang dalam menyelenggarakan kegiatan dapat menimbulkan risiko bagi keselamatan manusia wajib menyediakan sumber daya manusia yang memiliki sertifikat kompetensi di bidang pencarian dan pertolongan.
Di samping itu, Undang-undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan juga mengatur bahwa setiap pengusaha pariwisata berkewajiban memberikan kenyamanan, keramahan, perlindungan keamanan dan keselamatan wisatawan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Ruang Serbaguna Gedung Basarnas, Rabu (3/8/2016). Acara ini juga dihadiri beberapa pejabat eselon I, II, dan pejabat terkait dari Basarnas dan Kemenpar.
Kabasarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo berharap penandatanganan nota kesemahaman ini menjadi upaya dan awal yang baik dalam memberikan sumbangsih kepada negara di bidang kepariwisataan.
“Melalui kerjasama ini pariwisata di Indonesia akan semakin maju, jumlah wisatawan dari dalam dan luar negeri meningkat, sehingga negara dapat memaksimalkan penerimaan devisa negara yang berasal dari sumber non-migas,” ujarnya.
Dia menambahkan, negara ini kaya akan sumber daya, salah satunya bidang kepariwisataan yang masih perlu terus dioptimalkan pemanfaatannya. Untuk mendukung kemajuan di bidang kepariwisataan ini Basarnas siap memberikan pelayanan SAR dalam program-program pengembangan kepariwisataan. Untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan, baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) saat menikmati pariwisata di Indonesia.
Badan SAR Nasional tidak hanya melaksanakan tugas pencarian dan pertolongan terhadap korban kecelakaan penerbangan, pelayaran, bencana alam, atau musibah lainnya, tetapi juga memberikan pertolongan dalam kondisi darurat yang membahayakan jiwa manusia, termasuk di dalamnya adalah wisatawan yang membutuhkan jasa Search And Rescue atau SAR.