Kemnaker Siap Bantu Petani Gambir Lima Puluh Kota

:


Oleh H. A. Azwar, Rabu, 3 Agustus 2016 | 10:18 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 2K


Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dakhiri menyatakan siap bantu permasalahan petani tanaman gambir, khususnya di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, agar memperoleh sentuhan teknologi tepat guna.

Menaker berharap melalui sentuhan teknologi tersebut bisa menjaga mutu gambir sesuai standard dan semakin meningkatkan ekspor gambir Limapuluh Kota. Teknologi tepat guna juga sangat diperlukan bagi masyarakat Lima Puluh Kota, yang hampir 60 persen masyarakatnya terserap bekerja di sektor komoditi gambir.

"Melalui sentuhan teknologi tepat guna, masyarakat memperoleh produk gambir lebih baik dan makin banyak yang hasilnya dinikmati masyarakat bekerja di sektor gambir," kata Menaker usai menerima aspirasi Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan yang menginginkan adanya sentuhan teknologi tepat guna di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Jakarta, Selasa (2/8).

Menurut Menaker, pihaknya akan membantu untuk menghasilkan gambir kering sekitar 15 ton per minggu dan menjaga agar gambir tetap menjadi komoditi ekspor kembali laku di pasaran luar negeri.

Kami akan sumbangkan teknologi sesuai dengan pengalaman yang sudah dilakukan Kemnaker selama ini, ujar Hanif seraya berjanji akan mengunjungi dan berdialog dengan petani gambir di kabupaten Limapuluh Kota dalam waktu dekat.

Seperti diketahui, harga komoditi gambir di Kabupaten Limapuluh Kota hingga saat ini masih tetap membaik. Meskipun sebulan lalu harga gambir mencapai Rp60 ribu/kg, tapi usai lebaran secara berangsur-angsur telah menurun menjadi Rp55 ribu dan bahkan dua hari terakhir mencapai Rp50 ribu.

Sementara itu, Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan menyatakan, semakin membaiknya harga komoditi gambir ditengarai selain mutu ditingkatkan petani, juga karena permintaan komoditi gambir asal Limapuluh Kota terus meningkat dari beberapa negara, seperti India, Pakistan dan Bangladesh.

Terlebih lagi, lanjut Ferizal, setelah keluarnya reko­mendasi Presiden Jokowi terkait ketetapan mutu dan harga gambir, membuat para eksportir lokal gencar mencari pasaran gambir di luar negeri.

"Akhirnya komoditi ekspor itu kembali laku di pasaran luar negeri. Dampaknya para petani gambir kecipratan laba yang menggiurkan," pungkas Ferizal Ridwan.