Pembangunan Jargas Cilegon Capai 25 Persen

:


Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 2 Agustus 2016 | 23:40 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 453


Jakarta, InfoPublik - Realisasi pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) di Kota Cilegon telah mencapai 25 persen dari total 4.066 sambungan rumah yang akan dibangun.

Pencapaian ini sedikit lebih rendah dari jadwal yang seharusnya sebesar 35 persen mengingat beberapa kendala dalam pengerjaan pembangunan, seperti izin crossing kereta api yang belum selesai.

Hal tersebut diungkapkan Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja saat mendampingi Komisi VII DPR melakukan kunjungan kerja di Banten, Senin (1/8).

Wiratmaja mengharapkan bantuan dan kerja sama dari pemerintah daerah Cilegon agar pembangunan jargas berjalan sesuai rencana. “Mohon bantuan dari pemerintah daerah, (kendala) izin ini memperlambat proses (pembangunan),” kata Wiratmaja dalam siaran resminya, Selasa (2/8).

Menurutnya apabila kendala perizinan terus terjadi, bukan tidak mungkin untuk ke depan, pembangunan jargas akan difokuskan ke daerah-daerah yang kondusif sehingga proyek dapat berjalan lancar. Kendala yang dihadapi dalam pembangunan jargas di Cilegon, antara lain izin crossing kereta api yang belum selesai, izin jalan nasional serta izin crossing beberapa pipa di SPBG.

Menanggapi hal tersebut, Sekda Provinsi Banten Ranta Suharta berjanji akan membantu memfasilitasi. “Pembangunan jargas yang ke rumah-rumah penduduk itu (wilayah) Kabupaten Kota. Tapi kita akan fasilitasi,” ujarnya.

Tahun ini juga, pemerintah akan membangun 189.000 sambungan rumah (SR) di enam lokasi yaitu Tarakan, Surabaya, Batam, Prabumulih, Cilegon dan Balikpapan. Sedangkan untuk 2017, akan dibangun 200 ribu SR dan diharapkan hingga 2019 mendatang dapat terbangun 1,5 juta SR.

Pemerintah telah melakukan pembangunan jargas sejak tahun 2009 di mana Surabaya dan Palembang menjadi pilot project-nya. Pembangunan infrastruktur ini bertujuan meningkatkan pelayanan umum dalam penyediaan energi yang murah, bersih, aman dan mudah pemakaiannya serta mengurangi beban subsidi BBM khususnya subsidi minyak tanah dan LPG, yang merupakan komponen subsidi terbesar. Dengan menggunakan jargas, masyarakat dapat berhemat sekitar 40 sampai 60 persen dibandingkan menggunakan LPG.