:
Oleh H. A. Azwar, Selasa, 2 Agustus 2016 | 07:44 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 29K
Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri menginginkan agar Serikat Pekerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (SP BPJS) Ketenagakerjaan, kedepannya bisa memberikan sumbangsih terhadap kemajuan dunia ketenagakerjaan di Indonesia.
Keinginan Hanif tersebut dikemukakan saat menerima audiensi SP BPJS Ketenagakerjaan di ruang kerja Menaker di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Jakarta, Senin (1/8). "Kementerian Ketenagakerjaan sangat mengapresiasi perjuangan buruh. Jangan sampai jumlah Serikat Pekerja bertambah, anggotanya berkurang," kata Hanif.
Audiensi dengan SP BPJS Ketenagakerjaan tesebut dalam rangka persiapan Kongres SP BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal 10 s.d 13 Agustus 2016 di Bandung, Jawa Barat. Menaker Hanif pun didapuk untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara tersebut.
Hanif menambahkan, metode perjuangan Serikat Pekerja saat ini harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Dimana perjuangan kaum buruh harus bisa memberikan sumbangsih terhadap perkembangan ketenagakerjaan di Indonesia tanpa meninggalkan tujuan perjuangannya.
Hal tersebut dinilai penting untuk mempercepat peningkatan kompetensi dan produktivitas pekerja di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya kompetensi dan produktivitas para pekerja, perkembangan kesejahteraan para pekerja pun akan senantiasa mengikuti.
Ini zaman sudah mulai maju, tentu tantangannya juga sangat berbeda dengan yang dulu. Tentu metode perjuangannya juga harus disesuaikan dengan perkembangan zaman sekarang Metode perjuangan juga sama penting dengan tujuan perjuangannya, tutur Hanif.
Keanggotan karyawan dari BPJS Ketenagakerjaan sendiri saat ini sudah mencapai 5.200 karyawan. Hanif berharap, SP BPJS Ketenagakerjaan bisa mempertahankan solidaritas dalam rangka memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Jangan sampai Serikat Pekerja nya bertambah, tetapi keanggotaannya berkurang. Ini kalau tidak dicarikan solusi jadi masalah kedepannya, tukas Hanif.