:
Oleh Baheramsyah, Sabtu, 2 Juli 2016 | 09:50 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K
Jakarta,InfoPublik - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono mengatakan, rencana pemerintan untuk mengimpor bawang merah yang diberikan pada tiga perusahaan BUMN sebanyak 2.500 ton untuk menjaga stabilitas harga saat bulan Ramadhan dan Indul Fitri belum terealisasi.
Menurutnya, belum terealisasinya impor bawang tersebut karena produksi bawang dalam negeri untuk stok masih mencukupi
"Sepanjang produksi masih ada, saya pikir kebijakan Menteri BUMN Rini Soemarno minta bawang merah jangan masuk dulu, karena produksi masih banyak," kata Spudnik saat konperensi pers di kantornya, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (1/7).
Spudnik mengatakan, bawang impor baru bisa masuk jika memang ada asumsi stok bawang lokal tak mencukupi kebutuhan. Apalagi saat ini dengan Lebaran tinggal menghitung hari, stok bawang merah dianggap masih mencukupi.
"Insya Allah mudah-mudahan kalau misalnya bisa terpenuhi. Itu kan buat jaga-jaga, saya pikir kan pemerintah juga punya kewajiban untuk menjaga stabilisasi harga. jangan sampai konsumen menerima harga yang di luar kendali," jelasnya.
Kendati demikian, lanjut dia, impor bawang merah untuk kebutuhan bibit akan diupayakan bisa secepatnya direalisasikan, mengingat harga benih bawang saat ini tengah tinggi-tingginya.
"Kalau benih silahkan, benih kita lihat kemarin harga masih cukup mahal, dan mudah-mudahan ini insya Allah hanya 1.500 ton benih. Kalau benih saya pikir welcome dan petani bawang nggak begitu protes," ungkapnya.
Spudnik menambahkan, dari asumsi luasan dan manajemen tanam bawang merah yang dilakukan kementeriannya, produksi bawang merah pada Juni dan Juli 2016 masing-masing sebesar 126.000 ton dan 137.807 ton.
Sementara untuk kebutuhan nasional pada dua bulan tersebut masing-masing 89.615 ton dan 83.881 ton, atau dengan kata lain terjadi surplus. Kalkulasi tersebut sudah memperhitungkan peningkatan konsumsi pada saat Lebaran sebesar 10 persen.
Produksi Juli anggaplah itu angka di proposal, tapi untuk Juni sudah angka realistis. Angka yang sudah kita kumpulkan dari lapangan. Sepanjang nggak ada OPT (organisme pengganggu tanaman) aman sampai bulan depan.
“Jadi stok bawang untuk menghadapi puasa hingga lebaran aman tidak kekurangan,” ujarnya.