Laboratorium Veteriner Dibangun di Papua Guna Kendalikan Penyakit Hewan Menular

:


Oleh Baheramsyah, Rabu, 18 Mei 2016 | 09:56 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 383


Jakarta, InfoPublik -  Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian  terus melalukan berbagai terobosan menjaga hewan di seluruh nusantara dari serangan penyakit menular. Salah satu daerah yang menjadi perhatian adalah Papua.

Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan  I Ketut Diarmita di Jakarta, Rabu (18/5), memaparkan upaya pemerintah untuk mengendalikan dan memusnahkan penyakit hewan menular di Papua yakni dengan membangun Unit Pelaksana Teknis (UPT) Veteriner yang merupakan laboratorium pengendalian penyakit hewan menular.

Menurutnya, Keuntungan berdirinya UPT Veteriner di Papua di antaranya, pertama dapat memperpendek rentang kendali. Karena selama ini di bawah Balai Besar Veteriner Maros, Sulawesi Selatan. Kedua, karena Papua berhadapan langsung dengan Papua New Guenia dapat menjadi pasar bagus dan potensial. Sebab, selama ini hanya diisi dari Australia.

Ketiga, lanjut Ketut, Papua masih perawan dari penyakit hewan menular dan sangat perlu di jaga kelestariannya. Keempat, perhatian kita akan penanganan penyakit hewan menular harus menyeluruh terhadap pembangunan pertanian dari Sabang sampai Merauke. Kelima, untuk jangka panjang Papua dapat dijadikan sebagai salah satu sentra peternakan sapi di wilayah timur karena padang pengembalaannya sangat luas. 

"Keenam, dengan perhatian ini mudah-mudahan NKRI tetap utuh. Karena ada pemerataan perhatian," kata Ketut.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Direktur Kesehatan Hewan dengan Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Pemerintah Provinsi Papua akan siap menyediakan lahan seluas 5 hektare dan Kementerian Pertanian berkontribusi untuk membangun kantor UPT. Lokasi lahan ini berada di Jalan Jayapura, Kerong.

"Hasil Rapat dg sekda papua. Intinya mereka mau nyiapin tanah kita di pusat nyiapin bangunannya," tutur Ketut.