:
Oleh Baheramsyah, Senin, 16 Mei 2016 | 22:36 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 319
Jakarta, InfoPublik - Menjelang bulan puasa dan Lebaran, Kementerian Pertanian menyiapkan stok bawang merah di gudang Bulog sebanyak 300 ribu ton.
Bawang ini akan digelontorkan untuk operasi pasar (OP) ke pasar tradisional setiap hari guna menjaga stabilitas harga agar tetap stabil hingga Idul Fitri nanti.
“Di pasaran harga bawang merah saat ini sudah berkisar Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu. Kami, Kementan-Bulog, melakukan operasi pasar dengan harga maksimal Rp 25 ribu per kilogram baik pada konsumen akhir maupun pada pedagang pasar,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat melepas truk operasi pasar di gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta, Senin (16/5).
Menurut Mentan, Bulog telah membeli sekitar 300 ribu ton bawang untuk melakukan operasi pasar. Saat ini yang telah ada di gudang Kelapa Gading sekitar 140 ribu ton. Setiap hari bawang ini akan digelontorkan ke pasar untuk menjaga harganya tetap stabil hingga Idul Fitri nanti.
Di tempat yang sama saat mendampingi Mentan, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Spudnik Sudjono Kamino, menambahkan, hal Ini dilakukan dalam rangka melaksanakan hasil rakortas (rapat koordinasi terbatas). Bahwa Presiden ingin harga barang kebutuhan pokok stabil, termasuk di antaranya bawang merah.
Bawang tersebut nantinya akan dijual seharga maksimal Rp 25.000 per kg. Baik pada konsumen akhir maupun pada pedagang pasar.
Perum Bulog melakukan penyimpanan di gudang Kelapa Gading untuk mengintervensi pasar saat harga melonjak. Tiap hari Bulog akan menggelontorkan ratusan ton ke sejumlah pasar terutama Pasar Induk Kramat Jati.
“Saya hitung dengan 12.600 ton saja sudah cukup sampai Lebaran. Di Pasar Induk (Kramat Jati) kita kirim 20 truk setiap hari, Pasar Induk Tanah Tinggi dan Cibitung 10 truk sehari, dan pasar lain di Jawa Barat dan Banten,” jelas Spudnik.
Menurut dia, stok bawang yang ada saat ini merupakan bawang asal Malang, Jawa Timur. Ukuran bawang ini relatif lebih besar dibanding bawang asal Brebes.