:
Oleh Putri, Minggu, 15 Mei 2016 | 09:46 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 415
Jakarta, InfoPublik - Tiga koperasi mengajukan menjadi penyalur kredit usaha rakyat (KUR), yakni Kospin Jasa di Pekalongan, Koperasi UGT Sidogiri, dan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Karya Peduli di Jakarta.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM Braman Setyo mengatakan Kospin Jaya sebagai menyalur KUR konvensional, Sidogiri sebagai penyalur KUR syariah, dan KSP Karya Peduli sebagai penyalur KUR khusus TKI yang ada di luar negeri.
"Sampai saat ini suah tercatat ada sekitar 5000 anggota TKI di koperasi tersebut. Persyaratan koperasi menjadi penyalur KUR dasarnya sama dengan bank dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB)," jelasnya di Jakarta, Jumat (13/5).
Lanjut Braman, diantaranya NPL di bawah lima persen, potofolio kredit di atas lima persen, online system dengan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), dan melakukan kerja sama pembiayaan dengan dengan Kementerian Koperasi UKM sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
Selain itu, syarat tambahan untuk koperasi adalah kondisi koperasi itu sendiri harus dinyatakan sehat. Baik dari sisi solvabilitas dan rentabilitasnya.
Selain itu, koperasi harus menyalurkan kepada anggotanya bukan kepada calon anggotanya. Meski demikian, dari tiga koperasi tersebut, yang sudah benar-benar siap menyalurkan KUR baru Kospin Jasa saja.
Kospin Jasa sudah keja sama sistem online dengan Jamkrida Jawa Tengah dan tinggal selakah lagi akan melakukan MoU dengan Kemenkop UKM.
"Koperasi UGT Sidogiri dan KSP Karya Peduli sedang membenahi sistem online. Harus diakui, memang kendala utama bagi koperasi menjadi KUR adalah online system ini. Namun diharapkan, koperasi sebagai penyalur KUR awal Juli 2016 segera terealisasi," kata Braman.