:
Oleh Tri Antoro, Kamis, 12 Mei 2016 | 15:58 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 280
Jakarta, InfoPublik - HSBC proyeksikan PDB Indonesia naik menjadi 5 persen dari 4,7 persen pada tahun 2105 lalu. Meski saat ini sedang mengalami pelambatan.
Ekonom HSBC Su Sian Lim mengatakan, penurunan di 2015 dan awal 2016 disebabkan oleh lemahnya harga-harga komoditas dan menurunya ekspor akibat suramnya pasar komoditas secara global. Namun demikian, ke depan ekonomi Indonesia menunjukan tanda-tanda pemulihan.
"Pertumbuhan di Indonesia melambat tapi tidak tajam. Karena kekuatan konsumsi domestik dan adanya pertumbuhan investasi yang membantu mengimbangi perdagangan eksternal yang melemah. Fundamental Indonesia juga terbilang tanggung sehingga mampu menarik arus modal secara kuat," kata Lim dalam Economic Outlook 2016, di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (12/5).
Lim melanjutkan, oleh karena itu diperlukan reformasi lebih lanjut untuk menarik lebih banyak investasi.
"Mempercepat pembangunan infrastruktur, serta mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) juga wajib dilakukan," lanjutnya.
Selain itu, pemerintah Indonesia dinilai efektif dalam upaya untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur. Peraturan yang dikeluarkan pada 2015 memungkinkan proyek untuk tahun anggaran berikutnya didanai dan dilelang terlebih dulu.
Namun, agar tetap menarik di mata investor, pemerintah tidak bisa sepenuhnya bergantung pada belanja di bidang infrastruktur, apalagi realisasi dari Kementerian Pekerjaan Umum agak tertinggal dibandingkan targetnya.
"Tapi tekad pemerintah guna mencapai tujuan serta sasaran pembangunan infrastruktur tampak nyata," pungkasnya.